PHDDL - (15)

2.3K 203 48
                                    

"Dapat dikatakan kalau perpecahan kami saat ini ialah Perpecahan Pertama dan Terakhir"

"HAH?!" ketujuh Boboiboy seketika kaget.

"Kenape korang semua terkejut? Kan dari tadi kami dah cakap kalau kami sama sekali tak mungkin untuk berpecah" ujar (N).Bulan diangguki para (Name) yang lain.

Setelah itu, (N).Bulan mengakhiri sesi penjelasannya dan kembali ke tempat duduknya.

Keheningan berat terjadi. Semuanya diam dan tenggelam dalam pemikirannya masing-masing. Hal itu terjadi sekitar 3 menit sebelum B.Gempa mengatakan sesuatu.

"Kalau macam tu.... Ini lah kesempatan yang pertama dan terakhir kite untuk bersama ngan 7 (Name)" B.Gempa mengalungkan kedua tangannya di leher (N).Bulan yang duduk tepat di depannya.

"Bukannye kite kene manfaatkan kesempatan ni sebaik mungkin?"

"Ha'ah la!" B.Duri meniru tindakan B.Gempa. "Untuk Pertama dan Terakhir, kite masing-masing dapat satu (Name)!" ><

Para (Name) tersipu sejenak.

B.Ice melakukan hal yang sama lalu mencium puncak kepala (N).Salju. "Terima kasih dah bagi kesempatan yang tak ade duanya"

Setelah itu, Boboiboy yang lain memeluk (Name) milik mereka masing-masing dengan erat sambil tersenyum manis khas mereka sendiri.

"S-Sama-sama...." ucap (N).Salju dengan suara sangat rendah.

(N).Bulan tersenyum penuh arti lalu mengelus tangan yang melingkar di lehernya. "Terima kasih dah pandang hal ni dari sisi positive"

"Tak perlu terima kasih. Justru kami yang perlu berterima kasih banyak-banyak pada (Name) yang sampai memecah diri sendiri untuk keperluan kami" kata B.Gempa.

Kini semuanya tersenyum.

"Hm? Helai rambut yang ni ke yang kau maksud tadi, (Name) Angin? tanya B.Taufan saat menemukan beberapa helai rambut belakang (N).Angin yang berbeda warna.

"Ha'ah, memang yang tu. Nantinye walau korang pandang kami dari belakang, korang akan tahu kami (Name) yang mane" jelas (N).Angin.

"Kalau Para Boy masa pandang dari belakang, mudah di bezakan lewat topi. Kalau kami { Name } dari helai rambut" imbuh (N).Api.

Para Boboiboy mengangguk paham sebelum menyuruh Para (Name) untuk duduk di sofa bersama mereka.

"Muat ke?" tanya (N).Matahari mewakili para (Name) yang lain.

"Mestilah muat. Selalu ade tempat untuk Istri aku yang cantik ni" kata B.Solar.

"Betul tu. Sini lah, (Name) Api!" seru B.Blaze sambil menepuk-nepuk tempat di sampingnya. Yang lain pun melakukan hal yang sama.

Para (Name) menurut saja. Dan benar, sofa mereka tetap muat dengan masing-masing (Name) di sisi mereka. Tentu saja semuanya sangat berdekatan. Hampir sama sekali tidak ada jarak di antara mereka. Posisi mereka :

*{ Halilintar- Petir- Angin- Taufan }

*{ Gempa- Bulan- Salju- Ice- Solar- Matahari }

*{ Duri- Bunga- Api- Blaze }

Psst! Sebenarnya (N).Matahari seharusnya tidak berada di bagian pinggir sofa. Tapi karena B.Solar tidak ingin Istrinya dekat dengan B.Ice, B.Solar pun menukar posisi duduk (N).Matahari.

"Muat rupanya...." gumam (N).Petir.

"Kan dah kate" ucap B.Halilintar.

(N).Matahari bersender sebelum bicara. "Sekarang kite bukan lagi ber-8. Tapi ber-14"

Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang