Di Kamp bekas Gate Red Locust.
Terlihat semua anggota Garda Belakang tengah sangat sibuk membersihkan sisa-sisa pertempuran yang baru saja usai juga menyiapkan makanan untuk semua orang.
Tapi karena keterbatasan bahan, setiap orang dalam Tim hanya mendapatkan makanan yang sedikit, tidak dalam porsi normal.
Setelah makan sedikit, mereka mengumpulkan ribuan bangkai Belalang Merah besar yang berserakan dimana-mana dengan cepat. Kalau tidak cepat-cepat, bangkai itu akan berakibat buruk bagi alam karena memiliki kandungan racun.
(Name) sendiri saat ini berada di dapur untuk mengajari Tim Garda Belakang yang bertugas di bagian Dapur. "Macam ni. Potong sisi kepala dari bahagian atas lepastu belokkan ke sisi bawah miring macam ni. Terus ke belakang dan potong melingkar"
Slash! Slash!
"Ha! Dah dapat daging Belalang tanpa racun" ucap (Name) sambil menunjukkan daging putih bersih Belalang yang telah ia pisahkan dari organ-organ yang beracun dan tidak bisa dimakan.
"Emm...." Ramenman, Kaizo, Gopal, Yaya dan Ying kehabisan kata-kata saat melihat kecekatan dan kecepatan tangan (Name) dalam menggunakan pisau tadi. Saat ini mereka telah memakai celemek masak dan memegang pisau tajam.
"Tangan Kapten terlalu cepat...." ucap Ramenman dan Kaizo kompak lalu keduanya saling menatap satu sama lain karena kaget.
"He'eleh, ini korang anggap cepat?" ucap (Name) datar. "Haahh, baiklah. Aku ulangi lagi sekali"
Slash!
"Masih tak dapat?" ^^ tanya (Name) setelah mengulangi kegiatannya tadi.
"Hah! D-Dapat!" ucap mereka berlima cepat saat melihat aura (Name) mulai terasa menyeramkan. Mau tidak mau, bisa tidak bisa, mereka pun mencoba melakukan hal yang (Name) ajarkan tadi.
"(Name)! Aku dah selesai! Macam ni kan?" ujar Gopal setelah mencobanya sekali.
"Hm, bagus. Tepat sekali"
"Hehehe" <( ̄︶ ̄)> Gopal pun merasa bangga setelah dipuji oleh (Name). Hidungnya juga tampak sedikit memanjang karenanya.
"Teruskan"
"Baik!"
Setelah itu, (Name) berjalan dan melihat hasil kerja Yaya dan Ying. Bukannya dapat daging utuh tanpa racun, melainkan daging cincang kehitaman yang terkontaminasi. "Yaya. Ying"
"Y-Ya?" ucap Duo Y gugup.
"Keluar dari dapur sekarang. Pergi bantu kat bahagian yang lain"
"Hiks.... Baik.... Huhuhuhu...." Duo Y keluar dari dapur dengan langkah loyo karena diusir. T^T
'Tegas betul' batin Kaizo dan Ramenman yang tertekan sambil terus berusaha untuk dapat hasil yang baik. Tapi (Name) keduluan sampai di depan mereka.
"Ish, ish. Kalau korang berdua kene bagi makan orang kelaparan, mesti orang tu akan mati lebih dulu sebab makanannye tak jadi-jadi" omel (Name). "Buat lebih cepat!"
"B-Baik!"
"Ck. Korang ni Alien ke Siput?! Lambat sangat buat kerja. Tebas musuh je pandai, Masak lambat. Dengan Perang je, perut korang boleh kenyang ke?!"
Ramenman dan Kaizo kicep saat diomeli oleh (Name). Keduanya hanya bisa berusaha lebih keras untuk melakukan perkerjaan mereka dengan lebih cepat dan tidak mengacau.
'Bfftt!' Gopal yang masih disana, tahan tawa mati-matian. Begitu juga Kokoci, Fang dan Taufan yang berada di balik pintu dapur. Yap, ketiganya mengintip dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //
Romance[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta