PHDDL - (13)

2.7K 201 67
                                    


=====


"(Name) ingin belajar Ilmu pernafasan apa? Petir dari Ayah atau Angin dari Ibu?" tanya Ibu (Name) pada putrinya.

"Eh? Harus pilih satu? Tidak boleh dua-duanya saja, Ibu?" tanya (Name) kecil.

"Tidak boleh!"

Karena mendapat tatapan tegas dari Ibunya, (Name) kecil tidak lagi ingin bertanya dan memutuskan untuk menurut saja.

"Emm.... (Name) bingung, Ibu. Dua-duanya sama-sama hebat"

"Kalau begitu, tentukan saja dengan undian" saran Daichi yang baru saja menyusul ke tempat keduanya.

Tak lama, (Name) dan Ibunya setuju dengan saran tersebut. Ibu (Name) yang bernama Kiara melempar sebuah dadu. Jika yang muncul angka ganjil, maka (Name) akan mempelajari Ilmu Pernafasan Petir. Dan begitupun sebaliknya.

Ternyata yang muncul angka ganjil. (Name) pun berakhir menjalani latihan neraka dari Ayahnya.

Saat (Name) berhasil lulus semua pelatihan tadi, ia pun di beri sebuah Katana dan diberi tahu kalau Katana tersebut dapat berubah warna sesuai pemiliknya.

"Waahh! (Name) boleh buka sekarang kan, Ayah, Ibu?" kedua orang tuanya mengangguk dan tersenyum.

'Karena (Name) belajar Ilmu Pernafasan Petir, pasti Katananya akan berubah warna menjadi sedikit kuning dan berpola Petir' duga kedua orang tua (Name) saat melihat anak mereka telah menggenggam Katananya sendiri.

Tapi hal tak terduga terjadi. Katana yang (Name) pegang tidak berubah warna menjadi kuning seperti dugaan kedua orang tuanya, melainkan berubah warna menjadi hitam pekat dari pangkal sampai ujungnya.

"HAH!" kaget Daichi dan Kiara bersamaan.

(Name) berekspresi sedikit murung. "Eemm.... Apa warna hitam berarti buruk, Ibu, Ayah?"

"A-Ah! Bukan-bukan!" Kiara sedikit panik lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Putrinya. "(Name) masih ingin belajar Ilmu Pernafasan Angin tidak?"

"Masih! Tapi.... Bukannya (Name) cuma boleh belajar satu Ilmu Pernafasan saja?"

"Hmm~? Jadi tidak mau?"

"Mau!" ekspresi (Name) kembali cerah.

Kiara kembali berdiri dan tersenyum. "Baiklah~ Ayo mulai sekarang!"

"Baik!"

Kiara dan (Name) pun pergi ke tempat latihan meninggalkan Daichi sendirian.

'Haha, apa Putriku punya bakat menjadi Monster? Mampu mewarisi Teleportasi dan Telekinesis sekaligus. Dan sekarang mampu mempelajari Ilmu Pernafasan apapun asal di ajarkan. Haih.... Semoga (Name) tidak mudah lepas kendali'

'Uwaaa! Bakat (Name) mengerikan sekali! Huft.... Sudahlah. Memangnya kenapa, bagaimana pun (Name) tetap Putriku. Tapi.... Bakat ini turun dari siapa? Apa dariku?'

Dan (Name) berakhir dapat menggunakan kedua Ilmu Pernafasan tersebut.

"Yeay! Bisa Pernafasan Petir dan Angin!" sorak (Name) kecil yang sangat senang.

"Benar. Tapi jangan disalahgunakan" nasihat Daichi sambil mengelus kepala (Name).

"Baik, Ayah!"

"Haha, selamat untuk (Name). Sekarang (Name) mau Puding?"

"Mauu~!"

"Hahaha, ini dia"

"Yeay! Terima kasih, Ayah! Ibu!"

Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang