Terlihat (Name) tengah memasak sekitar jam 6 setelah mandi karena Boboiboy selalu bangun jam 7 pagi.
"Hmmm.... Selamat pagi, (Name)"
(Name) yang tengah menumis sayur menoleh ke arah belakangnya. "Selamat pagi juga, Boy"
(Name) kembali fokus dengan masakannya setelah melihat waktu di jam kuasanya. "Eh? Kau bangun lebih awal, Boy? Ini belum pukul 7 lagi. Ade ape?"
Boboiboy memeluk (Name) dari belakang. "Hehe, aku terbangun sebab aroma masakan kau yang selalu sedap, (Name)"
"Haih, yelah tu" ucap (Name) sambil tersenyum tipis lalu menyajikan masakannya.
"(Name), kenape kau pakai baju berlapis-lapis lagi macam semalam?" tanya Boboiboy sambil membenamkan setengah wajahnya di pundak kiri (Name).
"Haduuhh.... Sebab kau lah. Sebab ape lagi?"
"Eh? Aku?"
"Iye" (Name) melepaskan dirinya dari Boboiboy lalu berjalan menuju meja makan untuk meletakkan masakannya tadi.
Boboiboy masih bingung.
(Name) membalik badannya, menatap suaminya itu datar, menghela nafas kasar lalu menarik kerah baju bagian lehernya. "Sekarang dah tahu?"
Ternyata banyak sekali tanda 'Permainan' Boboiboy yang di buat semalam di FunFair masih terlihat cukup jelas.
"Ehehehe, dah" Boboiboy bergegas memeluk (Name) lalu meletakkan wajahnya di ceruk leher istrinya. "Maaf"
"Hmm.... Yelah" (Name) mengelus kepala belakang Boboiboy. "Dah, jom makan"
Boboiboy mendongak untuk menatap (Name). "Eh, aku nak mandi dulu lah, (Name)"
"Mandi nanti" (Name) mengecup dahi Boboiboy singkat. "Makan dulu, Oke?"
Boboiboy tersipu lalu mengangguk.
Akhirnya mereka sarapan bersama. Setelah selesai, Boboiboy langsung mencuci piring lalu mandi. Di saat Boboiboy mandi, (Name) membersihkan rumah dengan Vacum Cleaner lalu mengepel lantai.
"Fuuhh.... Segarnyee...." gumam Boboiboy yang baru saja keluar kamar mandi sambil mengalungkan handuk di lehernya.
Boboiboy melihat ke sekeliling untuk menemukan keberadaan (Name). Ternyata (Name) tengah duduk di sofa bagian pinggir dan fokus dengan laptopnya. Ia segera menyusul.
"(Name) tengah buat ape ni?" tanya Boboiboy sambil duduk tepat di samping (Name).
"Aku tengah--" ucapan (Name) terhenti saat ia menoleh ke arah Boboiboy yang rambutnya masih mampu meneteskan air dari ujungnya.
(Name) langsung berdiri di sofa dengan lututnya, mengambil handuk yang di leher Boboiboy lalu menggunakan handuk itu untuk mengeringkan rambut suaminya.
"Haih, kau ni...." (Name) menggosok rambut Boboiboy dengan pelan dan lembut. Boboiboy refleks bersila di sofa. "Kau berniat untuk goda aku ke, Boy?"
Karena (Name) berdiri di sofa dengan lututnya dan Boboiboy tetap duduk, otomatis posisi mereka saat ini (Name) lah yang lebih tinggi.
Boboiboy menarik pinggang (Name) dengan kedua tangan untuk lebih dekat dengannya lalu menatap (Name) sambil tersenyum manis. "Aku tak goda kau, (Name). Kau lah yang tergoda dengan aku"
(Name) berhenti mengeringkan rambut Boboiboy, meletakkan kedua tangannya di pundak dan menatap suaminya lalu menempelkan dahinya pada dahi Boboiboy. "Yah, memang tak salah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //
Romance[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta