Jam 2 Pagi. Boboiboy tiba-tiba terbangun dari tidurnya tanpa alasan yang jelas. Mungkin dirinya seperti itu karena ia tidur lebih awal tadi malam.
Boboiboy memandang ke sampingnya. Istrinya tetap masih tidur pulas di sana. Ia mencium pipi (Name) singkat lalu memutuskan untuk sholat malam.
Setelah selesai, ia melihat-lihat keadaan kamar (Name). Tapi semuanya tetap rapi seperti biasanya.
Boboiboy kembali berbaring lalu menyibak anak rambut yang menutupi mata (Name). "Aku harap pagi nanti, kau jawab seluruh pertanyaan aku dengan jujur, Sayang"
"Cantiknye Istri aku ni~" gumam Boboiboy yang tengah mengagumi (Name) yang tengah tidur nyenyak sebelum merasakan sesuatu di tangan kanannya.
Bzztt! Bzztt!
'Eh?! Kenape ngan jam aku ni?!' Boboiboy kaget saat jamnya tiba-tiba bergetar dan berkedip beberapa kali. 'Hmm.... Entahlah. Aku tak tahu sebabnye. Mungkin (Name) tahu. Aku akan tanya esok'
"Tidurlah sepuas kau, (Name). Lepastu jawab semua pertanyaan aku ye? Dah banyak pertanyaan yang menanti kau, Sayang"
Setelah membisikkan kata-kata itu di telinga Istrinya, Boboiboy dapat kembali tidur.
*****
(Name) akhirnya bangun sendiri dari tidur nyenyaknya. Saat ini ia masih berbaring dan memakai selimut di setengah tubuh bawahnya. Ia perlahan mengumpulkan seluruh kesadarannya.
"Uugghh.... Kepalaku...." gumam (Name) sambil memegang kepalanya lalu mengingat-ingat kejadian tadi malam. 'Tadi malam aku tak ingat kalau aku tidur kat ranjang macam ni....'
"Hai, (Name). Dah bangun?"
"Boy....?" gumam (Name) yang kesadarannya belum kembali sepenuhnya.
Boboiboy mengangguk cepat sambil tersenyum cerah. Dirinya duduk di kursi kecil tepat di samping ranjang (Name).
"Ini.... Jam berape....?"
"Hm~ Baru jam 08.20 Pagi"
"Ooo.... [ Loading ] .... HAH?! APE?! JAM 08.20 PAGI?!!" (Name) langsung bangkit dari baringnya dengan kecepatan tinggi. "Kenape Boy tak bangunkan aku?!"
"Ah~ (Name) tampak tidur nyenyak sangat. Boy tak tega nak bangunkan" jawab Boboiboy dengan entengnya sambil tersenyum.
"Iisshh, Boy ni...." (Name) turun dari ranjangnya lalu mendorong Boboiboy untuk segera keluar dari kamarnya. "Aku nak mandi! Boy keluar dulu!"
"Ahahahaha, baik~ Jumpa nanti untuk sarapan bersama, (Name)~"
(Name) mandi dengan cepat karena Boboiboy sudah menunggu dirinya. Setelah selesai pun ia langsung turun ke lantai 1.
"Oh, dah selesai" Boboiboy meraih tangan (Name) lalu menariknya untuk menuju ke meja makan. Lalu menarik kursi Istrinya. "Silahkan duduk, (Name)"
'Eh?!' (Name) kaget dengan sikap baru Boboiboy itu. "Emm.... B-Baik"
(Name) duduk lalu melihat seluruh makanan yang ada di meja makan. "Waahh~! Banyaknyee~!"
"Ini semua hadiah untuk (Name)" ucap Boboiboy sambil tersenyum setelah duduk di kursinya.
"Uwaaa! Aku rindu lah dengan masakan Boy" ucap (Name) sambil menatap bling-bling makanan di depannya.
Boboiboy terkekeh pelan. "Hahaha, baguslah. Ini hadiah untuk (Name) sebab dah berjaya tingkatkan kuase. (Name) makanlah sampai puas. Kalau kurang, Boy akan masakkan lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //
Romance[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta