======
"Boy, apehal kau melamun?"
"Eh?! Aku...."
Boboiboy tiba-tiba tersadar di sebuah tempat yang gelap bersama istrinya. (Name) menggandeng tangan kiri Boboiboy lalu menariknya ke suatu arah.
'A-Aku kat mane ni?! Aku tak ingat ape pun pasal tempat ni. Dan.... (Name)?' Boboiboy kebingungan dengan keadaan yang ia alami dan rasakan. Di tangan kanannya ia merasakan tengah menggenggam erat belati.
"Kite dapat keluar dari tempat ni kalau ikut jalan ni"
Tak lama, keduanya sampai di ujung jalan. Ada suatu dinding yang menghalangi jalan dan di dinding itu ada sebuah kata yang tertulis dengan cairan warna merah.
"Apesal jalan ni tertutup? Macam mane cara dapat lalu ni?" gumam (Name).
'Eh, tulisan tu....' Boboiboy melihat tulisan asing, tapi entah bagaimana ia dapat memahami artinya. 'Pengorbanan?!'
Jleb!
'HAH?! A-APE?!' entah apa yang terjadi sehingga Boboiboy menusuk (Name) dari belakang dengan belati yang ia genggam dari tadi di tangan kanannya. '(N-NAME)!'
"Arrgghh! K-Kenape....?"
Boboiboy ingin menopang (Name) yang ambruk, tapi tubuhnya tidak mendengarkan dirinya sedikit pun. Ia kini melihat dari tempat ia berdiri kesadaran (Name) terus menipis dan darah keluar dari tubuhnya.
(Name) meraih kaki Boboiboy dengan susah payah. "B-Boy.... Kenape.... Kau buat.... Hal ni.... Pada aku....?"
"Dinding ni akan terbuka masa dapat pengorbanan" jawabnya dengan nada dan ekspresi dingin. 'HAH! A-APE SEMUA NI?! AKU TAK PERNAH NAK CAKAP MACAM TU! (N-NAME)! TOLONG BERTAHAANN!'
Memang Boboiboy merasakan tubuhnya, tapi ia sama sekali tidak dapat mengendalikan tindakannya ataupun ucapannya. "Errgghh! Ape yang tengah jadi pada aku nii?!!"
"Macam tu.... Baiklah.... Aku.... Faham.... Selamat tinggal...." setelah (Name) menghembuskan nafas terakhirnya, Boboiboy baru bisa mengendalikan tubuhnya.
Ia langsung duduk di tanah dan meraih tubuh Istrinya. "(N-NAME)! JANGAN PERGI, (NAME)! A-Aku tak tahu kenape aku buat hal macam ni pada kau! Aku mohon jangan pergi!"
Boboiboy memeluk erat tubuh (Name) yang telah tidak bernyawa dan mulai menangis. "Hikss.... Maaf.... Maaf...."
"Boy"
"S-Suara (Name)?! T-Tapi (Name) kan...."
"Boy, bangun"
'Ape...?!'
=====
"Boy, bangun"
"Huah! Hahh.... Hahh.... Hahh.... (N-Name)?!" Boboiboy kini tersadar tengah berbaring di ranjangnya sendiri. Ia segera duduk dan mulai menyadari kalau dirinya berkeringat sangat banyak.
"Akhirnye kau bangun. Mandilah, nanti kite sarapan sama-sama" ucap (Name) sambil tersenyum.
"(Name)...." Boboiboy langsung memeluk erat Istrinya dari samping lalu membenamkan wajahnya di sekitar pundak kiri (Name). 'Mimpi.... Tadi cuma mimpi.... Tapi macam nyata sangat....'
"Hm? Ade ape, Boy?"
"T-Tak ade ape" Boboiboy perlahan melepaskan pelukan dan menarik wajahnya. "Ini dah jam berape, (Name)?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //
Romance[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta