PHDDL - (38)

1.7K 160 145
                                    

Dini hari yang sejuk. Boboiboy, (Name) dan Duri yang telah sholat subuh berjamaah, tidak tidur lagi, melainkan berada di halaman untuk latihan. Mereka juga telah memakai pakaian yang cocok untuk latihan.

Seperti kemarin, mereka pemanasan dulu, baru mulai berlatih bersama yaitu Plank 30 detik, Push up 30 kali, Pull up 30 kali dan Lari cepat 30 kali putaran.

"Baik, Jom!" seru Boboiboy dan Duri bersamaan dengan semangat.

Beberapa Waktu Kemudian....

"Huff.... Huff.... Huff...." nafas Duri terdengar memburu setelah menjalani semua latihan tadi, tapi tidak separah kemarin. Ia diam-diam menatap ke arah Boboiboy dan (Name).

Saat melihat ke arah Boboiboy, Duri menyadari kalau nafas Boboiboy terasa lebih panjang dari biasanya. Artinya ia tengah sibuk mengatur deru nafasnya. Sementara saat melihat ke arah (Name)....

'A-Akak (Name) tak penat sikit pun ke?!' Duri tercengang saat melihat (Name) tetap biasa saja tanpa ada perubahan apapun, entah dari nafas ataupun ekspresi.

Tentu saja biasa saja. Latihan seperti itu hanyalah hal kecil bagi Seorang Hashira seperti (Name) yang pernah bertarung mati-matian dari malam sampai pagi.

[ Hmm~ Apakah nanti saat MalP**, Boboiboy akan sanggup menghadapi (Name)? ^^ ]

Setelah 5 menit istirahat, (Name) memunculkan boneka latihan yang kemarin dengan jentikan jari. "Duri, meh sini"

"Baik!" Duri pun segera mendekati (Name) yang di sampingnya telah ada sebuah boneka latihan yang setinggi dirinya.

(Name) menepuk-nepuk pelan pundak boneka itu. "Nah, cuba kau pukul benda ni sekuat tenaga kau"

Duri melihat ada sebuah layar berbentuk persegi panjang di dada Boneka itu. "Eh? Kat dada benda tu ape, Akak?"

"Oh. Ini yang akan tampilkan nilai seberapa kuat pukulan yang die terima nantinye. Duri nak pukul kat situ pun takpe. Tak akan sampai rosak pun"

"Ooo, baik!" Duri perlahan mengumpulkan tenaga ke tangan kanannya lalu bersiap-siap memukul. Ia pun memukul boneka itu di bagian kepalanya.

Bugh!

077

Itulah angka yang tampil di layar dada boneka itu beberapa detik setelah Duri memukulnya.

"Emm.... Duri lemah sangat ye, Akak" ucap Duri dengan senyum kikuk.

"Errr...." (Name) kebingungan harus menjawab bagaimana. Ia memutuskan untuk mengalihkan perhatian saja. "Boy, kau nak cuba pukul tak?"

"Nak!" seru Boboiboy sambil berjalan mendekat. Duri pun segera menyingkir dari tempatnya untuk mempersilahkan Boboiboy.

'Huhuhuhu, mesti aku lemah sangat....' T^T batin Duri yang merutuki dirinya sendiri.

"Jangan guna kuase" peringat (Name).

"Eee.... Ehehehe, baik" Boboiboy cengengesan sebelum bersiap memukul boneka itu. Ia pasti akan menggunakan Kuasa Gempa kalau tidak di peringati oleh (Name) tadi.

349

Itulah hasil yang didapatkan oleh Boboiboy. Senyum bangga terbit di wajahnya. "Hehe, macam mane nenurut kau, (Name)?"

'Kuatnye Abang Boi....'

"Hm~ Bolehlah~" jawab (Name) enteng.

Boboiboy sedikit mengernyit saat mendengar jawaban dari Istrinya itu. "Cuba (Name) pulak yang pukul"

Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang