Sinar Mentari yang hangat, kicauan burung terdengar dan hembusan angin lembut terasa di Pagi hari ini. Seharusnya suasana pagi ini menyenangkan untuk setiap orang, tapi tidak dengan Boboiboy.
Kita mundur ke beberapa menit yang lalu.
Jam 07.31 pagi. Boboiboy dan (Name) akhirnya telah menyelesaikan kegiatan pagi mereka. Seperti Latihan pagi, sarapan, bersih-bersih, mencuci dan sebagainya.
Lalu keduanya pun bersantai dan bermesraan ringan di sofa mereka sambil ngemil, mengobrol juga menonton Tv. Tapi tiba-tiba ada suara ketukan di pintu, menandakan adanya Tamu tak diundang yang datang.
Tok Tok Tok
"Assalamualaikum, Akaakk~!"
Boboiboy langsung mengernyit. "Ish! Siape pulak yang datang tu?!"
(Name) terkekeh kecil lalu mengelus pelan pipi suaminya. "Dah tu~ Tak payah marah. Biar aku yang sambut diorang"
Setelah Boboiboy mengangguk, (Name) pun berjalan menuju ke arah pintu sebelum membukanya. Lalu Boboiboy baru menyadari sesuatu. 'Eh?! Kejap! Diorang?!'
"Waalaikumsalam" (Name) membuka pintu lalu melihat siapa saja yang datang. Ternyata mereka adalah Ketujuh Boel. Dan yang mengetuk serta menjadi pemimpin mereka adalah Duri.
"Selamat Pagi, Akak!" ucap Duri dengan riang sambil menyodorkan sebuah kotak cukup besar pada Mantan Masternya itu.
"Hm, selamat pagi juga" (Name) menerima kotak itu. "Jom masuk"
"B-Baik" mereka masuk ke dalam rumah (Name) dengan berbagai macam perasaan yang kurang enak, kecuali Duri yang sudah terbiasa.
Begitu masuk, mereka berdelapan melihat Boboiboy telah menyiapkan dan menata beberapa camilan manis di meja dan juga minumannya. TV-nya pun telah dimatikan.
"Waahh, kau peka sekali, Boy" puji (Name) sambil tersenyum lembut.
"Hehe, terima kasih, (Name)"
"Sekarang giliran aku" dengan segera, (Name) memunculkan Tiga Bola berwarna biru pudar dengan gambaran bentuk Sofa Panjang dipermukannya. "Temporary Item"
Lalu Ketiga Bola tadi melayang dan mengambil posisi yang masing-masing berbeda. Dalam sekejap mata, Bola tadi berubah bentuk menjadi Sofa panjang yang masing-masing bisa untuk 3 sampai 4 orang.
"Woaahh!" kagum hampir semua Boel. Ada juga beberapa Boel yang menahan suara kekaguman mereka sendiri.
"Akak selalu hebatlah!" seru Duri. Boel yang paling dekat dengan (Name) kini telah berganti. Bukan lagi Taufan dan Solar, melainkan Duri.
"Hm, terima kasih. Dah. Duduklah"
Semuanya menurut. Saat ini semuanya telah duduk di Sofa yang membentuk seperti Persegi panjang dengan Meja yang juga berbentuk Persegi panjang.
- Sofa 1 Utama : (Name) - Boboiboy
- Sofa 2 : Halilintar - Ice
- Sofa 3 : Duri - Solar
- Sofa 4 : Blaze - Gempa - TaufanLalu Boboiboy menawari para Boel untuk makan dan minum dengan tenang, tapi tentu para Boel kecuali Duri masih merasa tegang sebab kehadiran (Name) yang terasa sangat kuat dan mendominasi.
Minuman yang disiapkan oleh Boboiboy tadi adalah Es Sirup Melon. (Name) mengambil segelas lalu meminumnya dengan perlahan juga santai. Entah kenapa ia sama sekali tidak tegang saat dirinya Perempuan sendiri di sekitar Para Laki-laki.
[ (Name) : Ape? Nak buat macam-macam? Nak kene tembak Kuase Fusion Supra ke? Atau~ Nak terbelah jadi Dua? ^^ ]
"Emm.... Akak. Nah, ini dari Yaya" ucap Gempa mengawali pembicaraan sambil menyerahkan sepaket Biskuit yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //
Romance[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta