Di Alam Bawah Sadar (Name), Aether duduk dipinggiran Danau dan menatap pantulan wajahnya sendiri. Biasanya ia asik tidur serta istirahat sambil menanti waktu untuk 'Menempa' Tuannya tiba. Tapi kali ini, ia merasa agak tidak tenang karena mengingat Masa Lalunya yang sangat ingin ia hilangkan.
Sekitar 3 Tahun yang lalu....
"Agghhh!"
Bruk!
Aether berhasil menemukan tubuh yang hebat untuk melakukan tujuannya dan mengambil alih kendali. Dirinya perlahan membuka mata dari 'Wadah'-nya dan menggerakkannya. "Akhirnya.... Setelah lebih dari 80 Tahun Pencarian.... Bagus. Lebih baik aku pergi sekarang"
Setelah berdiri, langkahnya tiba-tiba terhenti saat ia melihat sebuah cermin di Ruangan itu yang menampilkan wajah dari 'Wadah'-nya. "Hmm.... Cantik juga.... Karena pengaruhku Rambutnya berubah Putih dan memanjang. Matanya juga berubah menjadi Merah...."
"His, sudahlah. Aku coba dulu kekuatan dari tubuh ini" Aether memejamkan mata dan merasakan tubuh 'Wadah'-nya dapat mengeluarkan potensi sebenarnya dari Kekuatan miliknya. Tentu saja ia sangat senang.
Dirinya memanifestasikan Kekuatannya ke luar tubuh. Energi hitam muncul dan mengalir lalu membentuk sebuah Sabit Hitam besar ditangan kanannya.
"T-Tidak bisa dipercaya! Ini mengagumkan sekali! Aku pikir tubuh ini perlu beberapa kali percobaan agar berhasil mewujudkan Kuasa-ku, tapi ternyata sekali berhasil?!" gumam Aether yang terkagum-kagum. Entah sadar atau tidak, matanya berbinar-binar.
"Dulu aku pernah menggunakan tubuh makhluk lain sebelumnya, tapi dia langsung sekarat saat baru 5 Detik ku ambil alih. Tapi tubuh ini...." Ia pun tersenyum senang. "Baiklah, aku bisa pergi sekarang"
Ia membuka pintu Ruangan dan keluar dari sana dengan Sabit Hitam ditangan kananya. 'Ini Rumah dari tubuh ini.... Terserahlah' Aether lanjut berjalan sampai di tengah halaman depan Rumah.
Grep
?!
Aether terbelalak kaget saat ada tangan yang meraih pundak kirinya. 'A-Apa?! Kapan dia datang dan mendekat?! Aku sama sekali tidak merasakannya!' ia perlahan menoleh ke arah belakang dan melihat seseorang yang meraih pundaknya tadi.
[ Bahasa Jepang → Bahasa Indonesia ]
Orang itu bernama Agatsuma Daichi yang merupakan Ayah kandung dari tubuh yang Aether kendalikan. Ia tampak tersenyum tipis. "(Name), mau kemana? Bukannya tadi (Name) ingin membaca Buku bersama Ayah di Perpustakaan kita?"
"...." lidah Aether terasa kelu. Entah kenapa ia langsung merasa tertekan saat menatap mata laki-laki itu. 'Jadi nama Tubuh ini (Name)....? Apa dia tidak sadar warna Rambut dan Mata anaknya sudah berubah karena-ku?'
"(Name), kenapa tidak jawab?" tanyanya lagi dengan mempertahankan senyum tipis diwajahnya.
"Emmm, saya.... Tidak ingin lagi...." cicit Aether pelan. 'T-Tunggu! Kenapa aku sampai takut padanya?! Apa pengaruh dari tubuh ini?! Tidak. Ini dari diriku sendiri.... Tapi kenapa?!'
"Ternyata begitu" ^^ ucap Daichi sambil tersenyum. "Baiklah"
"Pernafasan Angin. Bentuk Awal. Angin Tunggal Pembelah!"
"Hah!" Aether melompat pergi untuk menghindari sebuah tebasan yang mengarah khusus padanya. Untung sempat dan dirinya tidak jadi terbelah dua. Tentu tebasan itu akhirnya melukai tanah.
BUM!
Aether menoleh ke arah sumber tebasan. Ia melihat ada Seorang Perempuan bermata Ungu cerah dan berambut Hitam, tengah memegang Katana berwarna kehijauan ditangan kanannya dan berjalan mendekat dengan tatapan murka. 'Perempuan itu.... Ibu tubuh ini....? Di ingatan tubuh ini begitu, dan namanya.... Shinazugawa Kiara....'
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader //
Romansa[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta