Sekitar Jam 4 Pagi.
Boboiboy terbangun karena alarmnya yang ia buat tadi malam. Ia bangun perlahan sambil mengumpulkan seluruh kesadarannya setelah mematikan alarm.
"Eh? Aku kat ma--Oh iye, Dimensi Lain...." gumam Boboiboy sambil mengusap matanya. "....(Name)?"
Boboiboy tersenyum saat melihat (Name) masih tidur dan masih berada di lehernya. Kemudian ia segera sholat subuh setelah tiba waktunya.
Setelah selesai, Boboiboy kembali tidur lagi.
Saat jam 6 pagi ada kejadian penting yang tidak di sadari oleh Boboiboy sama sekali yaitu kalung Crystalnya menyala terang lalu membentuk siluet seorang perempuan secara perlahan tapi pasti.
'Fiuuhh.... Akhirnye aku jadi manusia balik! Yeay! Tak nyaman lah jadi kalung' batin (Name) yang sangat senang.
"Eugh...." (Name) kaget saat mendengar erangan pelan dari seseorang ternyata ia saat ini tengah menindih Boboiboy dengan tubuhnya.
'Alamak!' (Name) segera bangkit sedikit agar tubuhnya tidak lagi menindih Boboiboy.
Kini posisi (Name) tengah mengukung Boboiboy, kedua tangannya berada di samping kepala Boboiboy dan wajahnya tepat di atas wajah suaminya.
"Selamat pagi, Boy" gumam (Name) sambil memandang wajah Boboiboy yang masih menutup kedua matanya rapat-rapat. 'Uwargh! Kenape lah tidur je kau comel sangat, Boy?!'
(Name) segera pergi dari atas Boboiboy agar tidak melakukan hal macam-macam padanya. 'Tak boleh, (Name). Tak boleh....'
Kemudian ia duduk di pinggir ranjang Boboiboy, mengutak-atik Handphonenya untuk menyewa motor dan mencari tahu lokasi pasar terdekat.
Setelah selesai, (Name) pergi mandi di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya sendiri lalu pergi ke pasar.
*****
Saat jam 7 pagi, Boboiboy bangun sendiri tanpa alarm. Ia otomatis bangun saat jam 7 akibat didikan dari Laksamana Tarung yang sudah melekat padanya.
"Selamat pagi, (Name)" kata Boboiboy sambil hendak meraih (Name) di lehernya tapi (Name) tidak ada di sana. Ia seketika panik.
"(N-Name)?! Kau kat mane?!" tanya Boboiboy yang sudah tremor sambil mencari (Name) di sekitar tempat tidurnya tapi hasilnya nihil.
Akhirnya Boboiboy mencari ke seluruh rumah serta halaman dari jendela salah satu kamar. Pemikiran Boboiboy tentang (Name) saat ini yaitu (Name) sudah menjadi manusia lalu pergi atau menghilang.
Karena Boboiboy sudah berkeliling rumah tapi tidak bisa menemukan (Name) di mana pun, maka pemikiran Boboiboy cenderung ke arah (Name) yang menghilang.
"(Na-Name)!" Boboiboy saat ini berada di lantai 1, di dapur untuk terus mencari (Name). Air matanya hampir jatuh. '(N-Name).... Kau kat mane sebenarnye....'
Tiba-tiba Boboiboy mendengar suara motor yang berhenti dan parkir di halaman rumahnya. Lalu pintu terbuka dan muncullah orang yang ia cari dari tadi.
"Assalamualaikum" ucap (Name) sambil menutup pintu.
"(Name)!"
Boboiboy langsung berlari untuk menghampiri (Name) yang baru saja datang lalu memeluknya dengan erat.
"Eh?! Kenape, Boy? Kau menangis ke?"
"K-Kau dari mane, (Name)?"
"Oh, aku dari pasar je untuk beli bahan masakan" ucap (Name) sambil menunjukkan belanjaan sayurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/357181105-288-k200614.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Halal Di Dimensi Lain // Boboiboy x Reader // END
Любовные романы[ 3 ] Boboiboy dan (Name) harus pergi ke Dimensi Lain untuk menyelesaikan misi tanpa bisa menolak? Misi antar Dimensi? Dimensi para Boel berada? Ini Musibah atau Berkah? "Permainan Dimulai" -Daichi Boboiboy hanya milik Monsta