bab 18

3.4K 216 3
                                    

"Astagfirullahaladzim." Ucap Arsena menyentuh dadanya melihat foto yang di perlihatkan oleh Maya.

Tangan Arsena bergetar, lagi dan lagi dia harus melihat Zavier di pelukan wanita lain.

"Sekarang kamu sudah percayakan, kalau Zavier adalah seorang Mafia." Ucap Maya, Arsena dengan mata berkaca-kaca menganggukkan kepala.

"Kenapa kamu bisa ada disana juga May?" Tanya Amelia, Maya tersenyum malu mendengarnya.

"Aku dekat dengan seseorang, dia salah satu anak buah dari kelompok Mafia. Aku di ajak pergi ke acara itu, ya aku mau lah. Apalagi ini untuk pertama kalinya aku ke Paris, aku tidak mungkin menolaknya."

"Memangnya acara seperti apa yang kamu datangi?"

"Pertemuan yang sangat besar,perkumpulan semua mafia yang tersebar di penjuru dunia. Disana juga ada acara pelelangan, semua barang-barang mahal dan bagus-bagus. Sebenarnya aku sedikit tidak percaya diri, karena wanita-wanita yang disediakan cantik-cantik dan memiliki tubuh bagus."

"Iii seram, apa kamu tidak takut? Pasti wajah mereka menyeramkan." Sahut Amelia, Maya menggelengkan kepala.

"Kamu salah Mel, bahkan wajah mereka tampan-tampan. Seperti Zavier dan semua anggotanya, mungkin karena mereka memiliki uang yang banyak."

"Sen." Panggil Amelia, karena Arsena tidak berkata sepatah kata pun.

"Terima kasih Maya, aku ke kamar dulu." Sahut Arsena memberikan ponsel Maya dan berjalan ke arah kamarnya.

Arsena masuk kedalam kamar mandi, tangis pecah di sana. Arsena terisak memegang dadanya, dia merasakan sakit luar biasa.

"Aku pikir kamu masih marah Zavier, ternyata kamu malah bersenang-senang dengan wanita lain. Sedangkan aku di sini gelisah memikirkan kamu, ternyata kamu..." Arsena tidak sanggup lagi berucap, dia meluruhkan badannya ke lantai kamar mandi.

       ...................

Flashback.

"Berhasil." Teriak Demian bangga karena memenangkan wanita yang di lelang tadi.

Sebuah senyuman muncul di sudut bibir Genta, akhirnya setelah beberapa hari sibuk bekerja, malam ini Genta bisa bersenang-senang.

"Silahkan mas." Ucap Zavier tertawa, Genta tersenyum kepadanya

"Terima kasih adik mas paling baik." Sahut Genta segera berdiri, Josep anggota Genta mengikuti dari belakang. Dia yang akan mengantarkan Genta ke sebuah hotel bersama dengan wanita itu.

"Tumben?" Tanya Aro heran.

"Aku capek." Jawab Zavier bersamaan dengan kedatangan tiga wanita kemeja mereka yang dibawa oleh Samuel.

"Kamu adik yang baik juga ya, Uncle pikir kamu tidak akan melewatkannya."

"Tidak Uncle, mas Genta jarang bisa mengikuti acara ini." Balas Zavier.

"Baiklah, tiga wanita ini akan menemani malam kalian." Ucap Samuel segera beranjak dari sana, Zavier tersenyum menganggukkan kepalanya.

Maya yang duduk di meja tidak jauh darinya melihat kearah Zavier, dia ingat siapa pria di depannya itu.

"Ada apa May?" Tanya Pria bersamanya.

"Aku tidak asing dengan wajah pria itu?" Jawab Maya berbohong, pria di sebelah Maya tertawa kecil.

"Dia berasal dari negara kita, dia juga seorang Mafia terkenal dan kaya raya. Bos Zavier Rony Atala."

"Apa dia musuh kelompok kamu?"

"Tidak, kami bekerja sama. Dia yang membantu bos aku mendapatkan barang-barang yang diinginkan, hubungan kami baik."

"Berarti dia Mafia dong."

Apakah Kita Bisa Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang