"Siapa Julia?" Tanya Arsena ketika Zavier membuka pintu.
Arsena langsung mengajukan pertanyaan itu kepada Zavier ketika suaminya itu masuk kedalam kamar sepulang dari markas.
"Astagfirullah Arsena sayang, sambut dulu suaminya." Ucap Zavier, Arsena tertawa kecil segera menyalami Zavier, Zavier dengan tatapan sinis mencium kening Arsena.
"Aku penasaran mas." Ucap Arsena membantu Zavier membuka jaket.
"Tahu dari mana?" Tanya Zavier penasaran.
"Apa itu penting, bukannya yang lebih penting siapa Julia itu?"
"Iya sayang, tapi kamu tahu dari mana tentang Julia? Perasaan mas tidak pernah menyebut namanya?"
"Amelia tidak sengaja membaca pesan dari Julia di ponsel Aro."
"Apa? Jadi Amelia sudah mengetahuinya juga?" Tanya Zavier terkejut, Arsena menganggukkan kepala.
"Waduh bakal perang besar ini."
"Perang apaan? Mas lebay deh. Cepat beritahu aku siapa Julia mas."
"Ya sabar dulu sayang, mas kebelet ini." Ucap Zavier segera berlari ke kamar mandi, Arsena tertawa melihat tingkah suaminya.
Selagi Zavier di kamar mandi, Arsena lebih dulu membuatkan teh hangat untuk Zavier di dapur dan kembali membawanya ke kamar.
"Ini teh nya? Mas sudah makan?"
"Nanti saja sayang, mas belum lapar. Sini duduk dekat mas, mas akan menjelaskan semuanya." Ucap Zavier menepuk sisi sebelahnya di atas ranjang, Arsena segera bergabung di sana bersama suaminya.
"Kita semua punya masa lalu sayang, mas juga dan Aro juga." Ucap Zavier, Arsena mendengarkan dengan fokus setiap perkataan suaminya.
"Julia anak sahabat papa Aro, mereka tumbuh bersama dan akhirnya saling jatuh cinta. Tapi sayangnya Julia tidak sesetia Aro, Julia menghianati Aro dan hal paling menyedihkan adalah Aro melihat Julia berhubungan dengan sahabat papanya yang lain malam itu. Jadi biasanya setiap musim panas, keluarga Aro dan Julia akan berlibur di Villa mereka. Di kesempatan itu, salah satu sahabat papa Aro yang lain juga ikut, entah kenapa hingga akhirnya Julia dan pria itu bisa berhubungan."
"Berhubungan maksudnya sayang? Berpacaran?" Tanya Arsena penasaran, Zavier menggelengkan kepala.
"Tidak sayang, aduh..istri mas sangat polos ternyata. Mereka melakukan hubungan suami istri dan Aro melihat dengan jelas." Jawab Zavier mencubit hidung Arsena, Arsena memanyunkan wajah kesal.
"Lanjut mas."
"Mau lanjut kemana sayang." Goda Zavier mengedipkan matanya kepada Arsena, Arsena yang gemas melihat tingkah suaminya kembali memukul dada Zavier.
"Mereka berhubungan badan sayang." Ucap Zavier lagi.
"Astagfirullahaladzim." Arsena langsung mengucap dan menutup mulutnya terkejut.
"Jangan heran, budaya kita berbeda dengan mereka. Hubungan tanpa menikah itu sudah lazim, kan kamu tahu sendiri bagaimana aku dulunya. Tapi yang paling menyedihkan itu, Aro belum menyentuhnya. Saking cintanya Aro, bahkan dia menjaga Julia dengan sangat baik dan menahan dirinya."
"Ya allah mas, aku seakan bisa merasakan kesedihan Aro." Ucap Arsena lirih, Zavier menganggukkan kepala.
"Aro langsung menemui mas dan semenjak malam itu Aro tidak kembali ke rumahnya dan hanya sesekali mengunjungi orang tuanya."
"Lalu sekarang bagaimana?"
"Julia kembali dan mengusik Aro, sepertinya hubungan Julia dan pria itu telah berakhir. Jadi setelah malam itu walau Aro mengatakan dia tidak peduli, tapi kami masih mencari tahu tentang Julia dan kabar terakhir Julia tinggal bersama pria itu di negara berbeda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Teen Fiction"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...