"Aro." Panggil Amelia, Aro yang berada di pos penjagaan langsung berlari ke arah kekasihnya.
"Iya sayang, ada apa?" Sahut Aro.
"Antarkan aku ke Apotik."
"Kamu sakit?" Sela Aro langsung meletakkan tangannya di kening Amelia, Amelia tertawa menggelengkan kepala.
"Tidak sayang."
"Lalu mau ngapain?"
"Ada yang mau aku beli, Ayo." Ajak Amelia segera berjalan kearah mobil, Aro tersenyum mengikuti dari belakang.
15 menit perjalanan sampailah Amelia dan Aro di apotik, sebelum turun Amelia meminta Aro untuk menunggu didalam mobil.
"Kenapa tidak boleh?" Protes Aro.
"Biar aku saja, urusan wanita." Sahut Amelia menatap sinis Aro dan segera keluar dari mobil, Aro tertawa melihat tingkah menggemaskan Amelia.
Tapi perlahan tawa di wajah Aro menghilang ketika dia juga melihat Julia masuk kedalam Apotik yang sama dengan Amelia.
"Kenapa harus bertemu disini?" Umpat Aro didalam hatinya.
Amelia dan Julia sama-sama tidak saling mengenal, jadi mereka seperti orang asing didalam apotik.
"Test Pack yang bagusnya satu." Ucap Amelia meminta kepada pelayan toko, walau tidak peduli tapi Julia mendengar apa yang dibeli oleh Amelia bahkan dia sempat menoleh sejenak kepada Amelia.
"Anda mau membeli apa Signora?" Tanya pelayan bertanya kepada Julia, Julia segera menyebutkan nama obat yang mau dia beli dan Amelia juga mendengar nama obat itu tapi dia tidak mengetahui fungsinya.
"Ini Signora." Jawab kedua pelayan sama-sama memberikan pesanan kepada Amelia dan Julia.
Amelia langsung membayar dan mengambilnya, setelah itu Amelia segera keluar. Amelia terkejut melihat Aro bersandar di mobil, dia kembali menatap sinis sambil menggelengkan kepala dan Aro kembali tertawa dengan tingkah kekasihnya itu.
"Pero." Panggil Julia, Amelia terkejut dan langsung melihat ke arah wanita yang menyapa Aro.
"Aro, kenapa kamu ada urusan apa disini?" Tanya Julia segera menyembunyikan obat yang dibeli ke dalam tas.
"Mengantarkan Amelia." Jawab Aro dengan wajah datarnya.
"Amelia?" Tanya Julia, Amelia tersenyum menatap Julia.
"Iya, kekasihku Amelia." Jawab Aro, Julia terkejut dan menatap lama ke arah Amelia. Dia sedikit heran dengan tampilan Julia yang memakai hijab.
"Kamu ini suka sekali bercanda." Ucap Julia, Aro dan Amelia saling bertatapan heran.
"Tidak, dia beneran pacar aku."
"Masa kamu pacaran sama dia, sudah jelaskan kalian itu berbeda. Atau kamu tidak memberitahukan dia tentang keyakinan kita." Ucap Julia, Aro tertawa sinis mendengarnya.
"Lalu masalahnya dimana? Amel mengetahuinya." Sahut Aro.
"Ternyata kamu tidak seperti apa yang kamu kenakan saat ini, buktinya kamu membeli testpack. Kamu pasti hamilkan, hamil diluar nikah. Percuma saja kamu memakai pakaian tertutup kalau tetap saja melakukan sebelum menikah." Ucap Julia tersenyum licik mengejek Amelia, Aro terkejut mendengarnya karena tidak mengetahui Apa yang dibeli Amelia.
"Pikiran kamu yang selalu negatif, ini bukan untuk saya." Sahut Amelia marah.
"Ala..jangan mengelak lagi. Kalian sudah tertangkap basah."
"Usil banget sih." Balas Amelia kesal.
"Aku akan mengatakan kepada mama dan papa kamu Aro, ternyata ini alasan kamu menolak pernikahan kita." Ucap Julia, Amelia kembali terljut dan sekarang dia sudah mengetahui siapa wanita didepannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Novela Juvenil"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...