"Bodoh." Teriak Lundo marah memukul keras meja kerja Jake, Jake dan tiga orang anak buahnya terkejut.
"Jangan berteriak di depan saya Lundo, saya bukan budakmu." Balas Jake marah.
"Lalu kenapa kamu diam saja, seharusnya kamu berhasil dalam misi ini. Bukannya saya sudah bilang, kalau Zavier tidak setuju hancurkan dia." Ucal Lundo, Jake tertawa licik berdiri dan mendekati Lundo dan menepuk bahu Lundo.
"Kamu pikir mudah untuk menghancurkan seorang Zavier, kalau iya kamu hancurkan sendiri." Sahut Jake menatap tajam Lundo, Lundo menghela nafas kasar.
"Baiklah, saya akan mencari cara yang lain." Balas Lundo segera berdiri dan memindahkan tangan Jake, pria itu segera pergi dari ruangan Jake.
"Brengxxx berani sekali dia menghardik saya." Umpat Jake marah kembali duduk di meja kerjanya.
..............
"Pagi sayang." Sapa Zavier ketika Arsena membuka lebar jendela kamarnya sehingga cahaya dari luar masuk.
"Pagi juga sayang, kamu melewatkan sarapan pagi bersama." Sahut Arsena segera duduk di ranjang dan menyibak selimut suaminya.
"Kenapa tidak di bangunkan?"
"Kamu terlihat sangat lelap."
"Entah kenapa tidur setelah subuh itu sangat nikmat, bahkan aku sudah jarang sekali berolahraga." Ucap i segera duduk.
"Benar dan kalau ini terus berlanjut, aku pastikan tubuh kamu akan menggendut dan tidak terbentuk lagi." Sahut Arsena tertawa, wanita itu berdiri dan melipat selimut.
"Besok aku tidak akan tidur lagi setelah subuh, aku akan berolahraga kembali." Sahut Zavier, Arsena tersenyum menganggukkan kepala dan menarik kedua tangan Zavier.
"Ayo buruan mandi, setelah ini sarapan." Ucap Arsena.
"what are your plans for today. ?" Tanya Zavier, Arsena menggelengkan kepala.
"Tidak ada sayang, jadwal kuliahku akan dimulai minggu depan."
"Oke, bagaimana kalau hari ini kita ajak keluargamu jalan-jalan ke mall sekalian membelikan beberapa pakaian dan juga oleh-oleh."
"Ide yang bagus, pasti Rasyid dan Hisyam sangat senang. Ya sudah, sekarang kamu mandi dan aku akan mengatakan kepada mereka untuk bersiap-siap."
"Baik, tapi cium dulu. Morning kiss." Rengek Zavier manja memeluk Arsena, Arsena tertawa memukul bahu suaminya.
"Perasaan setiap bagun tidur selalu morning kiss, tadikan sudah sayang."
"Apa salahnya setiap aku membuka mata, kan tidak ada lagi yang menghalangi." Sahut Zavier, Arsena kembali tertawa dan menyatukan bibir mereka.
Hari ini Zavier ditemani oleh Demian dan beberapa orang anggota yang tetap berjaga-jaga mengawasi Zavier dan semua keluarga di dalam Mall. Aro tidak ikut, pria itu mengunjungi kediaman orang tuanya.
Aro menghentikan mobil didepan rumah orang tuanya, dia segera turun dan berjalan masuk kedalam rumah.
"Anak kamu pulang, padahal masih di kota yang sama tapi kenapa dia enggan untuk pulang ke rumah sendiri." Sindir papa Aro begitu melihat Aro, Aro diam tidak menanggapinya.
Aro menghampiri mamanya dan mencium kening wanita yang telah melahirkannya itu. Hubungan Aro dengan papanya tidak terlalu baik semenjak Aro memutuskan untuk masuk kedunia Mafia dan tidak menuruti keinginan papanya mengurus perusahaan keluarga.
"Sudah makan sayang?" Tanya Mama Aro, wanita itu tetap bersikap baik kepada anaknya.
Sebagai seorang ibu, mama Aro akan tetap menyayangi Aro dan memperlakukan dengan baik walau sebenarnya dia juga tidak suka dengan pilihan yang diambil anaknya. Jalan hidup Aro terlalu berbahaya menurut mereka, mengorbankan nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
أدب المراهقين"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...