Pulang mengantarkan keluarganya Arsena, Amelia, Zavier dan Aro naik satu mobil dan mobil yang dikendarai Aro di kemudikan oleh anggota Zavier.
Selama perjalanan pulang Amelia dan Aro lebih banyak diam, hanya Zavier dan Arsena yang saling bercanda duduk dibelakang.
Sebenarnya Zavier dan Arsena juga merasakan hawa yang berbeda dari keduanya, tapi Arsena akan bertanya nanti setelah sampai di rumah.
••••••
Mobil yang dikemudikan Aro masuk kedalam halaman rumah Zavier dan berhenti tepat di depan rumah, Amelia lebih dulu keluar dan segera masuk kedalam rumah tanpa berkata sedikitpun kepada Aro. Aro merasa heran dengan sikap kekasihnya itu, tapi dia juga harus buru-buru ke markas bersama Zavier.
"Sayang aku kerja dulu." Ucap Zavier berpamitan kepada Arsena.
"Baiklah, hati-hati ya sayang." Balas Arsena, Zavier mencium kening Arsena dan kembali masuk kedalam mobil.
Arsena masuk kedalam rumah, dia sempat berjalan ke arah kamar Amelia tapi karena tertutup Arsena mengurungkan niat dan naik ke lantai dua kamarnya. Arsena berpikir mungkin Amelia sedih atas kepulangan orang tua mereka, jadi wajar kalau Amelia butuh waktu untuk sendiri.
"Kalian bertengkar?" Tanya Zavier didalam perjalanan ke markas.
"Tidak, hubungan kami baik-baik saja." Jawab Aro, Zavier menganggukkan kepala dan tidak bertanya lagi.
"Kata kamu semalam berbicara dengan abah? Membicarakan apa?" Tanya Aro, dia penasaran.
"Membicarakan kamu?"
"Tentang apa?"
"Banyak." Sahut Zavier.
Zavier memberitahukan semua pembicaraannya dengan Abah dan Abi semalam, Aro serius mendengarkan sembari tetap fokus menyetir.
Flashback onMalam sebelum keberangkatan Abah dan Abi, Abah dan Abi mengajak Zavier untuk berbicara bertiga di beranda rumah.
"Ada apa bi?" Tanya Zavier heran, Abi melihat kearah Abah sebelum menjawab pertanyaan Zavier.
"Biar abah saja yang bertanya?" Jawab Abi, Zavier pun melihat ke arah Ali.
"Sebenarnya Abah ingin bertanya masalah Aro?" Ucap Abah, Zavier menganggukkan kepala dan menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan dari Ali.
"Zavier paham dengan kekuatiran abah, apalagi ini ada hubungannya dengan Amelia."
"Iya benar, abah sangat penasaran dengan Aro karena selama abah disini dan juga sewaktu kita sholat di masjid, Aro tidak ikut dan menunggu diluar."
"Aro berbeda keyakinan dengan kita bah, tapi dia saat ini sedang dalam tahap untuk mempelajari."
"Astagfirullahaladzim." Ucap Abah dan Abi bersamaan, Abah bahkan sampai memegang dadanya karena terkejut.
"Zavier yakin abi dan abah kan terkejut setelah mengetahuinya, tapi yang harus abi dan abah ketahui. Sebenarnya Aro berniat untuk menjadi mualaf, saat ini masih dalam tahap belajar. Proses Aro pasti akan sangat jauh berbeda daripada Zavier, Zavier pernah mempelajari dasarnya dulu sewaktu masih kecil sedangkan Aro memulai dari awal. Tapi kalau masalah puasa, itu benar. Aro memang ikut berpuasa bersama kita, walau sebenarnya juga tidak akan berkah. Dan kenapa Aro sekarang menginap di rumah orang tuanya, ya alasannya itu. Aro ingin memberitahukan orang tuanya kalau dia ingin berpindah keyakinan, tapi Aro harus secara pelan-pelan karena kedua orang tuanya juga taat dengan agama mereka."
"Zav, kalau Aro tetap berbeda keyakinan dengan kita, lebih baik hubungannya dengan Amelia diakhiri saja karena percuma. Nanti mereka sudah saling terikat, tapi tidak pernah bersatu. Abi hanya tidak mau Amelia trauma dan memutuskan untuk sendiri selama hidupnya." Ucap Abdullah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Teen Fiction"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...