bab 23

3.5K 246 23
                                    

Zavier sampai di markas, ternyata Aro dan Demian telah menunggunya di depan Helikopter.

Berhubung jarak Swiss dan Italia dekat, maka mereka akan menggunakan Helikopter kesana.

"Maaf saya terlambat." Ucap Zavier, Aro dan Demian tersenyum menggelengkan kepala.

"Tidak apa-apa, ayo berangkat." Sahut Aro, Zavier segera naik kedalam diikuti oleh Aro dan Demian.

Selama dipenerbangan, Zavier selalu melihat ponselnya. Dia masih menunggu kabar dari Arsena, dia berharap Arsena segera menghubunginya.

Ting..

Sebuah notifikasi muncul di ponsel Zavier, pria itu terkejut dan segera membukanya.

"Hai, ini nomor aku Arsena. Aku tidak paham dengan misi yang kamu maksud, tapijujur perasaan ku gelisah. Zavier, aku berdoa kamu baik-baik saja. Aku menunggu kamu pulang dan kembali tersenyum kepadaku."

Zavier tersenyum lirih membaca pesan dari Arsena, dia yakin Arsena masih sedih dengan perkataan orang tuanya.

Setelah menempuh beberapa jam penerbangan, Zavier dan semua anggotanya mendarat di markas milik Nicola papinya.

Zavier langsung turun dan berjalan masuk kedalam, semua anggota menyapanya.

"Pablo, dimana papi?" Tanya Zavier.

"Di ruang kerja tuan." Jawab Pablo yang merupakan orang kepercayaan Nicola.

Zavier langsung menuju ruang kerja Nicola diiringi oleh Pablo, Demian dan juga Aro.

"Papi." Panggil Zavier masuk kedalam, Nicola menatap datar kepadanya.

"Masuk semuanya." Jawab Nicola segera berdiri dan duduk di sofa.

"Ada masalah apa pi?" Tanya Zavier.

"Wilayah papi di daerah Zug di Klaim oleh seseorang, padahal papi memiliki semua berkas kepemilikannya."

" Ko bisa?" Tanya Zavier heran.

"Makanya papi meminta kamu datang dan mengurusnya, menurut informan berada di sana mereka juga kelompok Mafia."

"Tetap saja mereka tidak bisa seenaknya mengatakan itu milik mereka."

"Jadi bagaimana? Apa kamu bersedia membantu papi?" Tanya Nicola.

"Iya, Zavier akan segera kesana. Tapi aku ingin pulang dulu kerumah, aku mau sahur bersama dengan mami." Ucap Zavier santai tapi membuat Nicola terkejut dan melototkan mata kepadanya

"Sahur? Sejak kapan Zavier?" Tanya Nicola tertawa juga melihat kearah Demian dan Aro.

"Beberapa hari ini pi?" Aro yang menjawabnya, sedangkan Zavier malah mengabaikan pertanyaan Nicola.

"Kamu berpuasa? Jangan-jangan kamu juga sudah mulai sholat?"

"Iya papi, Zavier berpuasa dan juga sholat. Lalu kenapa? Perasaan mami juga puasa dan sholat."

"Ya mami kamu memang telah melakukannya beberapa tahun ini."

"Jadi anehnya dimana? Papi tu yang aneh." Ucap Zavier sinis.

"Ya sudah sana pulang, pasti mami kamu senang ada yang menemaninya sahur. Demian dan Aro biar disini saja sama papi, ada beberapa hal yang mau papibjelaskan." Ucap Nicola, Zavier menganggukkan kepala setuju berjalan keluar dan segera masuk kedalam mobil miliknya yang selalu terparkir di Markas Nicola.

Nicola melajukan mobil dengan kecepatan maksimal menuju kediaman orang tuanya, karena dia takut tidak sempat lagi untuk sahur.

Syila'mami Zavier' terkejut melihat sebuah mobil masuk ke dalam halaman, dia yang berada di ruang tengah langsung melihat dari jendela. Syila tersenyum melihat Zavier keluar dari mobilnya.

Apakah Kita Bisa Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang