"Assalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh"
"Assalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh"
Zavier dan Arsena baru saja selesai mengerjakan sholat subuh berjamaah, mereka selalu melakukanya kalau Zavier berada di rumah.
Setelah berzikir dan berdoa, Zavier membalikkan badan ke belakang dan mengulurkan tangan. Arsena langsung menyambut dan mencium tangan suaminya itu.
"Mau tidur lagi?" Tanya Arsena sembari melipat mukena.
"Boleh ya, mas masih ngantuk karena efek semalam." Jawan Zavier segera berdiri, melipat sajadahnya dan juga sajadah yang dipakai Arsena.
Setelah meletakkan di tempatnya, Zavier kembali berbaring. Arsena tersenyum kecil melihat tingkah suaminya, Arsena mengambil Al-Qur'an kecil di laci meja dan memilih duduk di ranjang disebelah Zavier.
Arsena mulai membaca ayat suci Al-Qur'an dengan suara yang pelan, tujuannya biar tidak mengganggu Zavier. Tapi Zavier malah berpindah dan meletakkan kepalanya diatas paha Arsena. Zavier memiringkam kepalanya menghadap perut Arsena, sesekali Zavier membelai dan juga mencium perut istrinya itu.
"Suara mami merdu ya sayang, pasti kamu juga tenang mendengarnya." Ucap Zavier seakan sedang berbicara dengan anaknya, Arsena kembali tersenyum menyisir pelan rambut Zavier dengan jari-jarinya sembari tetap mengaji.
"Sehat-sehat ya nak, jangan membuat mami stress ya biar papi saja." Ucap Zavier kembali mencium perut istrinya.
"Iya Papi." Jaeab Arsena menirukan suara seorang bayi, Nathan teryawa mendnegarnya.
"Sudah?" Tanya Zavier , Arsena menganggukkan kepala.
"Tidur lagi yuk, aku mau di temani sama kamu terus sambil dipeluk ." Ajak Zavier dengan wajah memelas, Arsena tersenyum mencubit hidung Zavier karen gemas melihat tingkah suaminya itu
"Iya papi." Jawab Arsena memindahkan kepala Zavier, Arsena melepaskan mukenanya dan setelah itu ikut berbaring disebelah Zavier dan Zavier lasung masuk dalam pelukan Arsena.
"Mungkin nanti malam mas pulang terlambat atau mungkin tidak pulang." Ucap Zavier dalam pelukkan istrinya.
"Kenapa?" Tanya Arsena heran.
"Mas ada pekerjaan sayang, ada masalah dan mas juga harus turun tangan untuk menyelesaikannya. Walaupun Aro mampu, tapi mas tidak mungkin berdiam diri saja sayang." Jawab Arsena.
"Oh..ya sudah semoga masalahnya cepat selesai, biar nanti malam aku tidak tidur sendirian lagi." Ucap Arsena, Zavier tersenyum menganggukkan kepala.
"Makanya doakan semua urusan mas selesai dengan cepat."
"Amin." Sahut Arsena membelai lembut rahang Zavier.
"Mas tidur ya."
"Iya sayang." Balas Arsena, Zavier menyatukan dulu bibir mereka sebelum memejamkan mata.
Siang menjelang, Zavier telah bangun dari tidurnya. Setelah mandi Zavier segera memakai pakaian yang disediakan oleh istrinya, tapi sebelum keluar Zavier lebih dulu masuk kedalam Walk Closet dan menuju lemarinya.
Zavier memilih rompi anti peluru terbaik miliknya dan memasukkan ke dalam tas, setelah itu Zavier mengambil dua senjata dan menyelipkan di pinggangnya.
Sesuai dengan rencana yang telah disusun, malam ini mereka akan menyerang markas Lundo.
"Sayang." Panggil Arsena berjalan ke arah Nathan.
"Iya." Sahut Zavier segera menutup tas dan membawa keluar.
"Kenapa lama sekali, keburu dingin makan siangnya lo." Ucap Arsena.
"Iya maaf, tapi semua sudah selesai. Ayo kita turun, Aro sudah dibawah?" Tanya merangkul bahu Arsena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Teen Fiction"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...