bab 40

3.7K 291 22
                                    

Arsena dan Aro telah sampai di depan rumah Arsena, gadis manis itu langsung turun bersama dengan Aro. Amelia terkejut melihat sepupunya, apalagi Arsena hanya berdua saja dengan Aro.

"Cen." Panggil Amelia

Arsena langsung memeluk Amelia, seakan pelukan Amelia bisa mengobati kesedihan hatinya.

"Ada apa Cen? Kenapa kamu kembali? Mana Zavier?" Tanya Melia bertubi-tubi, Arsena tidak sanggup menjawab perkataan Amelia dan memilih untuk menggelengkan kepala.

"Ya sudah, lebih kami tenang kan diri dulu. Ibu dan Umi ada di rumah kamu."

"Abi dan abah?" Tanya Arsena.

"Ke ladang." Jawab Amelia, hati Arsena mencelos mendengarnya.

Bahkan dalam keadaan seperti ini saja, Abi masih ke ladang untuk mencari nafkah untuk keluarganya.

"Aro, saya masuk dulu. Nanti kamu hati-hati ya." Ucap Arsena menatap Aro, Aro menganggukkan kepala.

"Baik Signora, tapi saya masih berharap hubungan Signora dan Zavier baik-baik saja dan hubungan Signora sama Abi membaik." Sahut Aro, Arsena tersenyum kecut menganggukkan kepala dan berjalan ke arah rumahnya.

Sepeninggal Arsena, Aro dam Amelia saling bertatapan.

"Bisa bicara sebentar?" Tanya Aro, Amelia setuju dan mengajak Aro duduk di saung depan rumahnya.

"Kenapa Arsena kembali Aro?"

"Entahlah, saya juga tidak mengetahui dengan jelas. Tapi tadi Zavier tidak melepaskan kepergiannya, mungkin mereka bertengkar." Jawab Aro menatap dalam kedua mata Amelia.

"Semoga bukan suatu yang buruk." Ucap Amel, Aro menganggukkan kepala setuju.

Amelia dan Aro sama-sama terdiam selama beberapa menit, sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Mel." Panggil Aro.

"Hmm." Jawab Amel melihat ke arahnya.

"Maaf kalau aku mengabaikanmu, aku terlalu sibuk mengurus masalah Zavier dan juga pekerjaan." Ucap Aro merasa bersalah, Amelia menggelengkan kepala.

"Tidak masalah, bukankah kita telah sepakat akan membicarakan hubungan kita setelah masalah Arsena selesai."

"Tapi tetap saja aku merasa bersalah."

"Aro kamu jangan berpikir terlalu jauh, aku baik-baik saja. Apa aku merindukanmu, pasti jawabannya iya. Tapi saat ini masalah Arsena dan Zavier yang utama, setelah itu baru kita menjalani hubungan ini dengan tenang."

"Apa nanti kita akan memiliki masalah yang sama dengan mereka?" Tanya Aro, Amelia menggelengkan kepala.

"Tidak, karena mereka hubungan kita berjalan dengan lancar. Pasti abah tidak akan menetangnya karena abah pasti percaya kepadamu." Jawab Amelia, Aro bernafas lega mendengarnya.

"Mel aku pamit dulu ya, pasti Zavier membutuhkanku saat ini." Ucap Aro pamit.

"Oke, baik-baik ya. Hati-hati nyetirnya." Balas Amelia segera menyusul Aro berdiri dan melepaskan kepergian Aro.

"Assalamualaikum." Ucap Arsena berdiri pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam." Jawab Ibu dan Umi bersamaan sekaligus terkejut melihat Arsena.

"Arsena, masuk nak. Zavier mana?" Tanya Umi langsung mendatangi Arsena dan memegang lengan Arsena membawa ke kursi.

"Zavier tidak ikut mi." Jawab Arsena.

"Kenapa sayang?"

"Arsena melarangnya mi, Arsena ingin bertemu abi berdua saja."

"Apa kalian bertengkar?" sekarang Ibu yang bertanya, Arsena menggelengkan kepala.

Apakah Kita Bisa Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang