Setelah melihat semua potret keluarga, Arsena diantarkan Zavier kedalam kamarnya. Arsena kembali terpana, kamar yang disediakan Zavier dan keluarga sangat luas. Sebelumnya kamar itu adalah kamar tamu yang terletak di lantai satu, sekarang akan menjadi kamar Arsena menginap selama disana.
"Masuklah." Ucap Zavier, Arsena melangkahkan kakinya masuk.
Arsena menatap sekeliling kamar, terdapat ranjang besar, meja rias dan juga lemari yang sangat besar.
"Ini kamar kamu?" Tanya Arsena melihat kearah Zavier, Zavier tertawa kecil duduk.diranjang
"Memangnya kamu mau sekamar sama aku ?" Tanya Zavier, Arsena menggelengkan kepala cepat menolak.
"Tidak."
"Ya sudah ini berarti kamu kamu sayang,kamarku disebelah bersama dengan Aro." Ucap Zavier, Arsena menganggukkan kepala.
Zavier berjalan ke arah lemari dan membukanya, Arsena kembali terpana melihat banyak pakaian muslim disana.
"Ini pakaian siapa?" Tanya Arsena menyentuh pakaian itu.
"Punya kamu." Jawab Zavier.
"Untuk aku?" Tanya Arsena lagi, Zavier menganggukkan kepala.
"Iya sayangku cintaku, ketika aku memberitahukan mami kalau kamu ikut bersamaku. Sepertinya mami dan semua keluarga menyiapkan semuanya untukmu, kemungkinan mereka meminta butik langganan untuk mengantarkan baju muslim untuk kamu cinta." Jawab Zavier, Arumi terharu mendengarnya.
"Ya allah Vier, keluarga kamu sangat baik."
"Karena kamu sekarang bagian dari kami sayang, istirahatlah. Baju tidur kamu juga ada di dalam lemari, kamu segera ganti baju dan tidur."
"Aku mau sholat dulu."
"Iya boleh, itu mukena kamu juga sudah terlipat di sana." Tunjuk Zavier kearah lemari, tiga buah mukena bermacam warna tersusun disana.
"Bahkan sampai ke mukena, terima kasih Zavier."Ucap Arsena kepada Zavier sambil tersenyum manis
"Iya sayang, selamat istirahat. Aku keluar ya, nanti ganti lampunya sebelum tidur."
"Iya." Jawab Arsena menganggukkan kepala.
Zavier keluar dari kamar Arsena dan menutup pintu.
Arsena kembali melihat keseluruhan sudut kamarnya, dia beberapa kali mengucapkan rasa bersyukur.
Setelah mengganti baju dan sholat isya, Arsena segera naik ke atas ranjang. Wanita itu mengambil ponsel dari dalam tas dan mengirimkan pesan kepada Umi dan Amelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Fiksi Remaja"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...