bab 41

3.7K 379 17
                                    

"Maksud Abi?" Tanya Arsena penasaran.

"Abi akan merestui hubungan kalian, tapi Abi punya satu syarat untuk meyakini diri abi apakah dia pantas untuk kamu."

"Syarat apa bi?"

"Besok kamu akan mengetahuinya, berintahu Zavier untuk menemui Abi besok." Ucap Abdullah, Arsena menganggukkan kepala.

Arsena bernafas lega duduk di dalam kamarnya, akhirnya permasalahan antara dia, Zavier dan Abdullah terselesaikan dengan baik tapi Arsena penasaran dengan syarat dari Abdullah untuk Zavier . Arsena berharap syarat itu tidak terlalu berat atau hanya alasan Abdullah untuk memisahkan mereka.

     ...........

"Zavier, bisa ke Bandung hari ini?"

Zavier yang baru saja selesai mandi dan masih memakai handuk menutup bagian intim tubuhnya segera membaca pesan dari Arsena.

"Bisa sayang, aku akan segera kesana." Balas Zavier.

Zavier segera memakai bajunya dan mencari Aro, ketika Zavier akan keluar kamar, Aro sedang berjalan ke arah kamar.

"Aro kita ke Bandung sekarang." Ucap Zavier.

"Ada apa?"

"Entahlah, Arsena mengirim pesan. Saya tunggu di bawah." Jawab Zavier, Aro menganggukkan kepala masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian.

Zavier turun ke lantai satu, di ruang tengah terlihat keluarganya sedang duduk santai.

"Mau kemana sayang? Tumben rapi?" Tanya Syila.

"Bandung mi, barusan Arsena mengirim pesan."

"Kamu tidak boleh pergi sendiri saja." Sela Mateo.

"Sama Aro Opa."

"Maksud Opa kamu pergi sama orang yang lebih tua darimu."

"Syila, Nicola kalian ikut bersama mereka." Perintah Mateo, Syila dan Nicola menganggukkan kepala setuju.

"Aku akan baik-baik saja Opa, tidak mungkin Abi melukaiku."

"Ya tidak mungkinlah, melawan kamu saja pasti sudah ngeri juga dia. Maksud Opa, sekarang itu kamu datang bukan lagi sebagai pacarnya Arsena, tapi sebagai calon suaminya. Pakai aturan dong nak, jangan sembarangan saja ." Ucap Mateo menjelaskan, Zavier akhirnya menganggukkan kepala mengerti.

"Oh..seperti itu. ya sudah, mami sama papi siap-siap sana. Aku tunggu di mobil." Ucap Zavier berpamitan kepada Opa dan Omanya.

Zavier menunggu di mobil sembari memanaskan mesin mobil, Aro tersenyum mendatangi sahabatnya itu

"Tidak sabaran banget." Goda Aro.

"Nanti tidak perlu lagi menunggu kamu memanasi dulu, setelah mami dan papi selesai kita langsung jalan." Sahut Zavier tertawa kecil.

"Mami, papi ikut?"

"Kata Opa harus ikut." Jawab Zavier masuk kedalam mobil, Aro juga.

  ..........

Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, mobil yang dikendarai Aro masuk kedalam halaman rumah Arsena.

Arsena dan Amelia berdiri di depan rumah menyambut mereka, senyum di wajah Arsena dan Amelia menimbulkan rasa penasaran di hati Aro dan Zavier.

"Senang banget mereka, ada apa ya?" Tanya Zavier sebelum keluar mobil.

"Semoga saja kabar baik." Jawab Syila menyusul Nathan turun.

"Assalamualaikum." Ucap Zavier.

"Waalaikumsalam." Jawab Arsena dan Amelia bersamaan.

Arsena berjalan ke arah Syila dan memeluk Syila.

Apakah Kita Bisa Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang