"Kita mau kemana lagi Nathan, aku mau segera pulang." Ucap Arsena karena arah tujuan mereka bukan ke Flat Arsena.
"Masih belum terlalu malam, kita jalan-jalan dulu." Sahut Zavier santai.
"Tapi aku ada janji sama Amel."
"Batalkan."
"Tidak bisa Zavier, aku sudah menyetujuinya."
"Memangnya kamu janji apa sih, kan nanti juga bertemu lagi."
"Aku mau keluar sama Amel."
"Mau kemana?" Tanya Zavier melihat ke arah Arsena.
"Aku mau sholat lagi di kampus." Jawab Arsena, Zavier tertawa kecil menepikan mobilnya.
"Oooo jadi pria itu lagi, kamu ingin bertemu dengannya?" Tanya Zavier memiringkan tubuh dan melihat Arsena.
"Apaan sih Zavier, aku kesana pergi sholat."
"Sambil menyelam minum airkan, sekalian bertemu dengannya." Sela Zavier mengejek Arsena.
"Jangan bicara sembarangan kamu, aku tidak segenit itu."
"Kamu yang tidak genit, tapi dia genit sama kamu. Batalkan, kirim pesan ke Amel dan katakan kita pulang nanti dua jam lagi." Ucap Zavier kembali melajukan mobilnya.
"vier, kamu ini "
"Apa? Aku tidak mau tahu. Batalkan, kirim pesan sekarang ke Amel." Ucap Zavier, Arsena menghela nafas kesal dan segera mengirim pesan ke Amelia.
"Mel, kita besok saja ya tarawih di kampus. Aku pulang telat malam ini, maaf ya mel."
Amelia yang sedang berbaring di kamarnya, segera membaca pesan Arsena dan langsung membalas.
"Baiklah, tapi semua amankan?"
"Aman Mel, kamu tidak perlu kuatir. Aku baik-baik saja."
"Oke, aku sholat di kamar saja." Balas Amelia yang dibaca Arsena.
Arsena dengan wajah kesal kembali memasukkan handphone ke dalam tas, dia tidak suka dengan sikap Zavier yang seenak hatinya saja.
Sepanjang perjalanan Zavier berusaha menahan diri untuk tidak tersenyum, dia gemas melihat wajah manyun Arsena.
Zavier menepikan mobilnya di dermaga, dermaga pelabuhan tempat kapal-kapalnya terparkir.
"Ayo." Ajak Zavier mengajak Arsena keluar.
"Tidak mau, kamu mau membawa aku kemana? Mana gelap dan sepi lagi." Tolak Arsena tidak mau turun.
"Aku tidak akan berbuat jahat sama kamu, aku malah ingin menghibur kamu "Ucap Zavier, pria itu membuka pintu mobil. Arsena dengan keraguan melangkahkan kakinya turun, matanya mengelilingi tempat itu.
"Bukannya ini pelabuhan, lalu untuk apa kita kesini?" Tanya Arsena.
"Banyak tanya, cerewet. Ikut saja, ayo." Ajak Zavier mengulurkan tangan, tapi Arsena menolak dan berjalan lebih dulu, Zavier tertawa segera berjalan disebelah Arsena .
Seorang anggota datang menghampiri Zavier, pria itu melaporkan kalau kapal yang di minta Zavier telah siap digunakan.
"Oke, tapi kamu ikut dengan saya." Ucap Zavier, pria itu menganggukkan kepalanya.
Zavier membawa Arsena ke dekat sebuah kapal pesiar, Arsena heran dan penasaran maksud dari Zavier membawanya ke sini.
Anggota Zavier masuk lebih awal dan segera mengambil alih kemudi, Zavier juga naik ke atasnya dan mengulurkan tangan kepada Arsena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Novela Juvenil"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...