Rekaman pembicaraan Julia dan Harve nantinya akan menjadi barang bukti bagi Aro untuk membuktikan kepada orang tuanya, kalau ternyata Julia adalah wanita yang sangat licik dan tidak pantas bersamanya.
"Katanya malam ini kerja dan tidak pulang?" Tanya Arsena ketika mereka telah berada di dalam kamar.
"Batal sayang."
"Lah..kenapa?"
"Ya ditunda saja."
"Memangnya pekerjaan apa sih mas, kenapa harus malam-malam melakukannya?" Tanya Arsena sembari membentangkan mukena, mereka sedang menunggu jadwal sholat maghrib.
"Karena siang terlalu panas sayang." Jawab Nathan berbohong, Arsena menganggukkan kepala paham.
Arsena tidak melanjutkan pertanyaannya,padahal sebenarnya dia masih penasaran karena jawaban Zavier sangat tidak memuaskan.
Mentari mulai menyinari bumi, Arsena perlahan membuka mata dan segera duduk. Arsena tersenyum melihat Zavier yang tertidur lelap di sebelahnya, jadi setelah sholat subuh tadi mereka kembali tidur karena kebetulan hujan dan udara terasa sangat dingin.
"Sayang, kamu ke kampus hari ini?" Tanya Zavier dengan suara serak, Arsena yang akan beranjak dari ranjang terkejut.
"Mas sudah bangun?" Tanya Arsena.
"Mas terbangun karena pergerangan kamu." Jawab Zavier yang juga langsung duduk.
"Jadi mas, aku ada jadwal perkuliahan hari ini." Ucap Arsena berjalan ke arah kamar mandi, Zavier pun mengikuti dari belakang.
"Mas mau apa?" Tanya Arsena.
"Ikutan mandi juga, sunah lo sayang." Jawab Zavier tertawa, Arsena tersenyum menggelengkan kepalanya melihat tingkah menggemaskan suaminya itu.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Arsena dan Zavier turun bersama ke lantai bawah. Amelia, Aro, Medy dan Demian telah berada di meja makn menunggu merek berdua.
"Pagi." Sapa Zavier.
"Pagi juga tuan." Balas Demian.
Zavier segera menari kursi dan mempersilahkan Arsena duduk, Arsena tersipu malu menganggukkan kepalanya.
"Kuliah sampai jam berapa Cen?" Tanya Amelia.
"Jadwal aku padat Mel, sampai sore. Kamu?"
"Sama, aku juga sampai sore."
"Kalau begitu kita pulang bareng ya, nanti kabari aku." Ucap Arsena, Amelia menganggukkan kepalanya setuju.
Arsena dan Amelia kekampus diantarkan oleh Zavier dan Aro, Demian juga ikut tapi dia dimobil yang berbeda karena Aro tidak mau lagi menderita duduk dibelakang.
Aro membelokkan mobil memasuki kawasan kampus Arsena, mereka lebih dulu mengantarkan Amelia dan setelah itu baru Arsena.
"Baik-baik ya sayang belajarnya." Ucap Zavier mencium kening Arsena di depan kampus istrinya itu, Arsena kembali merona malu.
Semua mata melihat ke arah mereka berdua, pasangan suami istri itu berhasil membuat semua orang menatap iri dengan kemesraan yang mereka perlihatkan.
"Kamu juga hati-hati ya." Balas Arsena.
"Baik sayang." Jawab Zavier tidak melepaskan pandangannya dari Arsena yang melangkahkan kaki masuk kedalam kampus.
Zavier, Aro dan Demian tidak langsung beranjak dari sana, mereka masih menunggu anggota yang akan segera datang kesana. Ternyata di perjalanan tadi Zavier memerintahkan Demian untuk memerintahkan anggota berjaga di kawasan kampus Arsena untuk melindungi istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Kita Bisa Bersama
Roman pour Adolescents"Jangan samakan aku dengan perempuan yang biasa berada di sekitarmu, jangankan untuk memeluk, menyentuh seujung jari saja kamu tidak akan bisa." Ucap Arsena menghentikan langkah Zavier. Zavier terdiam di tempatnya berdiri, kata-kata dari Arsena meny...