07. Your attention

433 14 1
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Oh? Dynne terlambat hari ini?" Perempuan yang kemudian duduk di bangkunya itu melirik ke arah sampingnya, tempat milik sahabat itu terlihat kosong di jam seharusnya dia sudah ada.

Cassia yang kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menanyakan keberadaan Dynne itu, melirik ke arah pintu kelasnya bersamaan dengan Cassia yang tengah membuat panggilan suara kepada ponsel sahabatnya itu. Cassia melihat ada seorang lelaki yang memanggilnya.

Beranjak dari tempatnya sembaro membingungkan kenapa teleponnya tidak dijawab, Cassia kemudian menghampiri lelaki tersebut.

"Apa?" Sahut Cassia.

"Dynne gak ada?" Tanya lelaki tersebut.

"Menurut lo?" Balas Cassia yang sedang mulai merasa kesal karena Dynne tidak menjawab teleponnya.

"Hmm, belum datang?" Thiago yang menyandar itu kemudian melipat tangannya.

"Kenapa? Lo ada urusan sama Dynne?" Lontar Cassia.

"Nggak sih, by the way lo udah makan?" Balas Thiago.

Memutar bola matanya malas, Cassia kemudian juga melipat tangannya. "Kenapa? Tujuan lo ke sini apa?"

Lelaki itu berdeham cukup lama. "Gue lapar makan yuk!" Ajak Thiago.

"Lo lapar kenapa jadi ngajak gue?" Beo Cassia.

"Gapapa, kan kalo sama lo. Lo yang bayar." Jawab Thiago yang tersenyum lebar.

"Idih, gak modal. Sana-sana lo ngehalang jalan!" Usir Cassia yang melihat seorang Siswi yang hendak masuk ke dalam kelasnya itu.

"Sorry ini kelas Eleven One kan?"

Thiago yang menoleh melihat seorang siswi di sampingnya terdiam seketika, perempuan berambut sebahu itu tampak memasang wajah penuh pertanyaan kepada Cassia dan juga Thiago yang berada di antara pintu itu.

"Iya, ini Eleven One." Jawab Cassia.

Siswi tersebut mengangguk. "Lo dari kelas ini? Kebetulan gue murid baru. Gue di suruh ke kelas duluan." Ujar Siswi tersebut yang tampak memakai seragam barunya itu.

"Murid baru? Siapa nama lo?" Tanya Thiago yang ingin berbasa-basi itu.

"Gue Milana, lo dari kelas ini juga?" Sahut perempuan bernama Milana Anderson. Dia tersenyum ramah ke arah Thiago.

"Bukan, dia orang caper. Bukan level kelas ini." Cassia menyeru melirik Thiago sinis.

"Oh? Kakak kelas? Sorry Kak." Milana langsung sedikit tersenyum canggung. Sementara Cassia yang melihat perempuan ini tidak mengerti maksudnya itu hanya menghela nafasnya.

"Ah gapapa, haha santai aja. Panggil gue Thiago, gak usah pake embel-embel gitu. Di sini agak aneh." Terang Thiago yang kemudian terkekeh santai itu.

Milana yang kemudian mengangguk itu kemudian melihat seorang guru yang menghampiri.

"Thiago ngapain kamu di sini? Masuk kelas! Gak denger bell apa?" Seorang wanita paruh baya itu kemudian mengusir Thiago.

"Ya ampun Mam, baru juga bunyi." Sahut Thiago yang kemudian menyingkirkan dari pintu tersebut.

"Alasan! Sana, guru kelasmu pasti sudah datang." Usir wanita tersebut. Thiago yang tertawa kecil itu kemudian dengan santainya melambai ke arah Cassia dan kemudian pergi dari sana.

"Kamu murid baru itu kan? Ayo masuk." Ajak guru yang merupakan wali kelas, kelas yang di sebut Eleven One ini.

Setelah semuanya duduk di tempatnya, Cassia pun juga sudah kembali duduk di tempatnya dengan meja di sampingnya yang kosong karena seperti Dynne benar-benar tidak hadir hari ini.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang