ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Di unit Apartemen, perempuan yang sedang berada di ruang kerja itu sedang fokus pada pekerjaannya seperti biasanya. Pikirkan benar-benar terkonsentrasi akan pekerjaan yang dia dapatkan hari ini. Dia bisa menyelesaikannya dengan waktu singkat walau dalam kondisi santai.
Dynne yang menghubungi Harvey itu menanyakan soal pekerjaannya karena dia masih belum memikirkan waktu yang pas untuk pekerjaannya yang satu ini.
"Nanti gue liat jadwal lo dulu, ini ada beberapa pengajuan pertemuan yang belum lo cek juga. Kalau semisal lo ambil cuma beberapa gue bisa yang selipkan." Lelaki itu membalas Dynne dari balik teleponnya.
Dynne berdeham, dia kemudian melanjutkan pekerjaannya. Dan beberapa saat dari itu, Harvey kembali bersuara. Tetap membuat Dynne fokus akan pekerjaannya sementara Harvey membicarakan cukup detail.
"Itu kerjaan lo besok, mau gue jadwalin kapan? Pagi, siang? Terus—" tiba-tiba saja lelaki yang sedang serius berbicara itu terhenti, sampai Dynne mengecek ponselnya melihat apa sambungan telepon itu masih tersambung atau tidak. Masih tetap tersambung dengan baik, itu karena memang Harvey yang berhenti berbicara.
"Dynne liat berita utama sekarang." Titah Harvey tiba-tiba saja. Mendengar hal itu, Dynne kemudian mengalihkan halaman teleponnya menjadi ke sebuah aplikasi yang memberitakan apa saja yang akan menjadi pembicaraan dan konsumsi publik.
Mengerutkan keningnya, Dynne melihat sebuah gambar yang menampilkan dua orang yang saling berhadapan. Mereka terlihat sedang berbicara, dan setelah membuka halaman foto itu muncul beberapa foto dengan dua orang tersebut yang sedikit berubah posisi.
"Gue bakal cek siapa yang udah buat rumor itu." Tutur Harvey.
Dynne yang menghela nafasnya, melihat gambar dirinya yang sedang berhadapan dengan pembalap profesional yang memang sangat terkenal dan digandrungi oleh banyak orang yang memang untuk mereka yang suka dunia seperti itu. Pembalap satu itu selain masih berusia muda, dia tampan dan pengendaliannya dalam mengendarai mobil sangat terkenal baik. Tercetak banyaknya prestasi yang telah dia dapatkan.
Komentar yang beragam itu masih tetap membuat Dynne tidak habis pikir. Itu pertemuan pertamanya dengan pembalap tersebut, mana mungkin tiba-tiba saja menjalin hubungan seperti yang dijelaskan pada berita tersebut.
"Jangan tanggapi apapun sebelum udah tersudutkan." Ucap Dynne.
"Gue ngerti, by the way dia minta nomor lo langsung ya? Terus lo gak mau dan alihkan ke gue?" Harvey bersuara sesuai apa yang terangkai dalam pikirannya.
"Memangnya mau gimana lagi?" Balas Dynne.
Harvey terdengar terkekeh. "Alasan lo memang bisa saja, tapi gue pikir-pikir cocok juga lo sama pembalap gini. Gak mau coba?"
"Pembalap sama yang buat mobilnya, cocok." Imbuhnya.
Dynne menghela nafasnya. "Jangan termakan komentar."
Harvey berdecak. "Okay, siap!"
"Lanjut kerja." Titah Dynne.
Harvey yang mengerti itu akhirnya mengembalikan topik mereka, membahas soal pekerjaan sembari Dynne tetap mengerjakan beberapa pekerjaannya. Sampai sekitar satu jam, telepon tersebut sudah terputus. Tidak lama dari itu pekerjaan Dynne pun selesai.
Dia merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku karena tidak banyak bergerak. Mengambil ponselnya, Dynne yang beranjak dari tempatnya itu berpindah tempat keluar dari ruangan ini menjadi ke area dapurnya. Dia mengambil minum untuk memberikan tubuhnya cairan yang selalu dibutuhkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/372213757-288-k902432.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK UP
General FictionHubungan Dynne dan Kythan berjalan dengan tidak lancar, ketika salah satu dari mereka terjebak dalam trauma masa lalu. Berawal tertipu dengan sebuah rencana yang tidak pernah diduga, hingga akhirnya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam perasaan terdalam yan...