ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
"You're following me?"
Melipat tangannya, Dynne mengangkat pandangannya untuk menatap lelaki yang kini berdiri hadapannya. Kythan yang sedikit terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Dynne yang awalnya dia pastikan berada di jarak pandangannya saja.
Namun akhirnya, Kythan membalas tatapan Dynne dengan serius. "Follow me." Balasnya kemudian meraih tangan Dynne, namun dengan cepat Dynne menepisnya. Karena dia sadar keberadaan mereka saat ini. Suasana ramai orang yang bisa dengan jelas menjadi saksi pertemuan mereka.
"Lo lupa?" Seru Dynne yang kemudian bergerak untuk lebih menjaga jarak dari Kythan.
Menghela nafasnya, Kythan yang kemudian benar-benar meraih tangan Dynne itu kemudian menariknya untuk pindah ke tempat yang bisa membuat Dynne lebih merasa aman dan nyaman.
Sesampainya mereka di sana, Dynne tetap menepis tangan Kythan yang memegangnya. Membuat Kythan yang bisa mengerti saja dan bisa menahan diri. Dynne yang menatap Kythan datar itu kemudian mengalihkan pandangannya menunjukkan ketidak tertarikannya.
"I want to talk, look at me." Ucap Kythan namun Dynne benar-benar tidak menggubris ucapan lelaki ini.
"Dynne." Kythan bersuara lebih penuh peringatan, dan dia pun juga bergerak mengikis sedikit jarak dengan perempuan yang tentunya langsung merasa perhatiannya tertarik.
Dan benar saja, Dynne kini mendongakkan kepalanya untuk menatap Kythan yang masih jauh lebih tinggi dari yang sudah memakai sepatu hak tinggi. Tidak bersuara apapun, Dynne hanya menatap lelaki tampan di depannya ini.
"Masih membingungkan gue?" Tanya Kythan menatap Dynne dengan sangat intens, menunjukkan kefokusannya saat ini hanya untuk perempuan ini. Tangan Kythan yang bergerak meraih tangan Dynne itu kini benar-benar berhasil untuk membuat tangannya mempertahankan genggamannya.
"I said that I want you Kythan."
"Since the beginning." Imbuh Dynne.
"Sekarang gue merasa belum mendapatkan apa yang gue mau." Jelas Dynne. Tidak mengatakan apapun, Kythan bergerak mendorong Dynne perlahan sampai batas dinding yang ada di depannya dan di belakang Dynne yang saat ini merasa sedang dikurung.
"You dont know."
"Bukan gak mengerti atau bingung." Tambah Kythan.
Kini kedua tangan Kythan bergerak meraih pinggang ramping Dynne dan bukan lagi mendorongnya, namun menariknya untuk menghapus jarak denganya.
"This time I will tell you,"
"I want you too."
Kythan benar-benar menghubungi tatapannya dengan tatapan Dynne hingga benar-benar terkunci. Membuat Dynne sendiri mereka kalau dia tidak bisa mengalihkan pandangannya.
"I fucking love you."
"Dynne Mytille."
Semua perkataan Kythan benar-benar dia arahkan langsung kepada perempuan di hadapannya ini. Dia bahkan benar-benar hampir meremas kuat tangannya yang ada di pinggang ramping Dynne, seakan tidak ingin melepaskannya.
Dynne yang menatap Kythan dengan perkataan lelaki itu yang seketika membuatnya bungkam itu benar-benar tidak membuatnya bisa mengalihkan pandangannya. Dan bahkan Kythan tidak menyebutkan nama lengkapnya dengan marga di akhirnya.
Seakan dia tau apa yang Dynne rasakan jika kembali mengingat dia adalah seorang Victorie. Dengan segala trauma yang didasarkan oleh nama atau marga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK UP
Ficção GeralHubungan Dynne dan Kythan berjalan dengan tidak lancar, ketika salah satu dari mereka terjebak dalam trauma masa lalu. Berawal tertipu dengan sebuah rencana yang tidak pernah diduga, hingga akhirnya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam perasaan terdalam yan...