10. Mine

466 17 4
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Siapa yang menyatakan ingin mengakhiri hubungan tapi malah terjebak tinggal bersama selama satu minggu, siapa lagi kalau bukan Dynne. Semenjak peryataannya, Kythan seketika berubah 180° dari sifatnya sebelum Dynne belum ingin mengakhiri hubungan.

Pernyataan Dynne serta kenyataan hal sebenarnya yang Dynne lakukan membuat Kythan melihat seorang Dynne yang sesungguhnya membuat hal itu menarik perhatiannya. Terutama hal yang saat ini sedang terjadi pada Dynne, Kythan benar-benar penasaran. Hal yang menjadi kemungkinan terbesar Dynne ingin mengakhiri hubungan pertunangan yang membuatnya mengungkapkan rencananya yang sebenarnya.

Sudah selama satu minggu ini Dynne semakin menunjukkan perubahannya, dia terlihat benar-benar sedang bermasalah dengan dirinya sendiri. Kythan mengetahuinya sendiri, karena Dynne selalu berusaha terlihat biasa saja di depannya.

Beruntung liburan musim panas sudah di depan mata, Dynne mungkin akan fokus memperbaiki dirinya. Seperti saat ini, sudah hampir seharian Dynne berdiam diri di kamar. Dia terus berada di tempat tidur menutup matanya seakan tertidur. Namun sebenarnya dia sedang berusaha menenangkan pikirannya.

"Dynne," Kythan yang kembali terlihat masuk ke dalam kamar itu kemudian menghampiri perempuan yang tampak tidak merubah posisinya dari terakhir kali dia melihatnya.

Semakin merasa khawatir, Kythan kemudian mendekatinya dengan duduk di sisi tempat tidur dan bersebelahan dengan perempuan yang kemudian perlahan membuka matanya itu. Bergerak menyentuh dahi Dynne, Kythan masih merasakan suhu normal. Artinya Dynne tidak sedang sakit.

"Lo gapapa? Dari pagi lo gak keluar sama sekali." Kythan berkata kemudian melihat Dynne yang kemudian bergerak bangun merubah posisinya menjadi duduk menghadap ke arah lelaki yang kini sedang menatapnya.

"Gak perlu khawatir, gue memang orang yang suka habisin weekend di kamar." Balas Dynne yang kemudian menarik selimutnya itu dan melipat kakinya.

"Kenapa? Lo mau tidur di sini? Biar gue pindah." Imbuh Dynne. Sebab dia telah menempati kamar milik lelaki ini bahkan hampir menguasainya.

Langsung menggelengkan kepalanya, Kythan kemudian membalas. "Nggak, lo gak kelihatan kayak orang yang suka di kamar."

Menarik senyumnya, Dynne membalas. "Kebanyakan orang ngira gue orangnya suka keluar, padahal gak sama sekali."

"Kenapa?" Tanya Kythan.

Berpikir sejenak, sebenarnya kebiasaan yang selalu dilakukannya itu tidak terlalu dia sadari. "Gapapa, weekend kan waktunya istirahat." Itu hal yang dia tanamkan di pikirannya.

Mengangguk, Kythan setuju dengan perkataan Dynne. "Want to eat something?" Tawar Kythan.

Dynne kembali menggeleng.

"Okay gue ambil cemilan." Kythan kemudian beranjak pergi keluar dari kamar ini. Dynne yang melihat lelaki itu melakukan hal yang jelas-jelas dia jawab sebaliknya. Dynne yang kemudian keluar dari selimut yang membuatnya nyaman seharian, meregangkan otot-ototnya. Dynne kemudian berjalan membuka gorden jendela yang dia ingat ada di postingan Kythan.

Melihat ke arah luar, Dynne merasakan silau. Karena musim panas hampir tiba, Dynne semakin malas untuk keluar. Dia kemudian kembali menutup gorden tersebut dan beralih duduk di sofa yang ada di salah satu sudut kamar ini.

Tidak lama kemudian, Kythan kembali masuk ke dalam kamar dengan piring berisi bermacam buah-buahan yang tampak segar dan sudah terpotong siap makan. Melihat Dynne sudah berpindah tempat, tentu saja Kythan langsung berjalan menghampiri perempuan yang menggunakan pakaian santai itu.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang