30. Want to Protect

301 14 2
                                        

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Bye Dynne! Doain gue supaya diterima." Seru Cassia.

Melihat sahabatnya yang terlihat bersemangat itu membuatnya langsung mengangguk dan menjawab. "Kalo lo semangat, lo pasti bisa."

"Pasti dong! I'm really excited!" Cassia yang berpamitan itu kemudian melambaikan tangannya dan pergi berpisah dengan Dynne yang akan pulang sementara dirinya akan pergi menuju ruangan Osis untuk di interview apakah dia bisa menjadi anggota Osis.

Walau tujuannya utamanya adalah untuk mendekati salah satu anggota dari organisasi utama milik Carshens ini. Keinginannya untuk melakukan sesuatu tidak pernah setengah-setengah, Cassia akan melakukannya walau pada akhirnya dia mungkin saja akan mendapatkan akhir yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Dynne yang pergi menuju mobilnya yang terparkir di area parkir itu kemudian melirik ponselnya yang terlihat terdapat panggilan suara yang masuk. Mengerutkan keningnya samar, Dynne sedikit heran karena mendapatkan panggilan oleh seseorang yang seharusnya tidak akan menghubunginya di waktu seperti sekarang.

Tetap menjawabnya, Dynne yang berlanjut berjalan menuju mobilnya itu menekan tombol dari kunci mobil yang ada di tangannya untuk membuka kunci mobilnya.

"Dynne lo bisa ke kantor? Sekarang udah jam pulang kan? Agak urgent, sorry nih."

Dynne yang membuka pintu mobil sembari menjawab. "Iya gue bisa,"

Bersamaan dengan Dynne yang baru saja hendak bergerak untuk masuk ke dalam mobil tiba-tiba saja dia dikejutkan oleh sebuah motor yang terlihat tidak terkendali hingga menabrak bagian depan mobilnya. Sosok lelaki yang membawa motor dengan seorang perempuan di boncengannya itu terlihat mulai panik dan segera turun dari kendaraan mereka.

Melihat apa yang terjadi, tak hanya langsung menarik perhatian Dynne orang-orang yang berada di area parkir untuk pergi dari sekolah itu juga seketika mengarah perhatian mereka ke arah bagian depan mobil Dynne yang terlihat lecet akibat tabrakan tersebut.

Menurunkan ponselnya, Dynne kemudian berjalan kebagian depan mobilnya untuk melihat keadaannya. Masih beruntung ini bukan mobil kesayangannya, jadi Dynne tidak yerlalu merasa masalah dengan lecet yang diakibatkan oleh kendaraan yang dinaiki oleh sepasang kekasih tersebut.

"Sayang gimana ini? Kamu kenapa pake belok mendadak?" Ucap perempuannya.

Melirik kekasihnya gusar, lelaki tersebut beralih kepada Dynne dan kemudian berkata. "Sorry, gue gak sengaja."

Mengangkat pandangannya, perhatian Dynne yang melihat bagian lecet dari mobilnya itu ini ke arah lelaki lelaki yang telah membuat kerusakan itu. Dynne yang belum mengatakan apa-apa itu sudah mendapatkan komentar orang-orang yang masih terdengar olehnya.

"Lecet segitu doang, gak ada apa-apanya buat dia."

"Itu mobil mahal banget, walau cuma segitu pasti mahal banget."

"Gue yakin dia bakal minta ganti rugi, soalnya kan saham perusahaannya lagi turun. Mana ada dia kepikiran buat ngeluarin duit buat lecet segitu doang."

Dynne yang sudah biasa mendapatkan komentar bermacam-macam itu memilih untuk tidak menggubrisnya. Mengingat ada hal penting, Dynne hanya mengatakan. "Pinggirin kendaraan kalian." Titahnya.

Mengangkat ponselnya kembali, Dynne yang berbalik untuk masuk ke dalam mobil.

"Tapi ini-! Gimana?" Seru perempuan tersebut. Dynne yang sedikit memutar posisinya saat membuka pintu mobil itu melihat dua orang masih berada di depan mobilnya.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang