32. Cheating?

342 16 2
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Kythan sama Dynne itu udah putus gak mungkin Kythan bikin story kalau cewek itu Dynne.

Membaca komentar tersebut, Dynne yang kemudian mematikan ponselnya itu meletakkannya di sampingnya. Sementara di depannya ada layar lain yang kini menjadi fokusnya. Jari-jari cantiknya bergerak di atas keyboard dan menghasilkan kata-kata yang muncul pada layar.

Menarik salah satu sudut bibirnya, Dynne kemudian mengakhiri pekerjaannya hari ini. Menutup laptop tersebut, Dynne kembali merasa lebih ringan. Ketika dia sudah merasa mengeluarkan lampiasannya.

Pintu kamarnya yang terdengar terketuk hanya beberapa kali itu kini pintu tersebut terbuka. Menampilkan seorang lelaki yang masuk dengan langsung menutup pintu rapat sebelum akhirnya dia datang menghampiri Dynne.

"Ini baru 10 menit bell terakhir, lo udah ada di sini." Dynne berkata.

Kythan menarik sudut bibirnya.

Menghela nafas, Dynne yang kemudian memindahkan laptopnya yang ada di pangkuannya menjadi ke atas nakas yang ada di sampingnya. Dia sudah menebak kalau Kythan membawa motor dengan kecepatan tinggi sehingga dia bisa dengan cepat sampai di sini.

"Yang penting sesudah waktu pulang kan?" Balas Kythan.

Dynne berdeham, Kythan yang bergerak meraih tangan Dynne itu juga berpindah posisi menjadi berada di samping Dynne. Tangannya berada di belakang perempuan ini yang bisa membuat Dynne menyandarkan dirinya pada tangan kekar Kythan.

"Is lunch still here?" Tanya Kythan yang menggerakkan tangannya yang berada di posisi menggenggam tangan Dynne bergerak menyentuh bagian perut Dynne.

Dynne yang tidak langsung menjawab itu sudah membuat Kythan bisa menebak jawabannya.

"Mau makan sekarang?" Tawar Kythan yang tidak perlu mendapatkan jawaban, karena tebakannya sudah pasti benar. Kali ini Dynne langsung memberikan jawaban, dia menggelengkan kepalanya.

"Okay, tapi lo harus makan kalau waktunya." Ucap Kythan.

Dynne yang menggerakkan tangannya dalam genggaman tangan Kythan itu berdeham membalas ucapan Kythan. Melihat tangan yang bisa menguasai tangannya itu, Dynne mulai kembali bersuara.

"Gue dapat banyak Dm, banyak yang kira cewek di story lo itu gue." Ujar Dynne.

"Indeed you are." Balas Kythan.

"Gue cuma kasih tau, lo harus buat orang yakin itu bukan gue." Dynne berkata dengan menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah Kythan. Sementara lelaki yang membalas tatapan Dynne yang hanya beberapa saat itu juga tengah menggerakkan tangannya lembut pada genggaman tangannya.

"Gimana caranya? You can easily be distinguished." Ucap Kythan yang berkata hal sebenarnya.

Dynne mengerutkan keningnya. "Apa yang mudah?"

"Your hair, nose," Kythan berkata itu kemudian menurunkan tatapan pada satu titik yang ada di wajah cantik Dynne.

"Lips."

Terdiam selama beberapa saat, dia menatap netra Kythan yang sedang mengarah pada satu titik yang membuat bagian tersebut terasa menjadi sedikit kaku untuk digerakkan. Hingga beberapa detik kemudian, Dynne mengalihkan pandangannya.

"Kalau gitu foto tangan aja." Ucap Dynne yang melirik ke arah tangannya yang tengah digenggam oleh tangan kekar millik lelaki ini.

Sementara Kythan yang memiringkan kepalanya itu juga berdeham. "Tangan lo juga mudah ditebak." Katanya yang kemudian mengangkat tangannya bersamaan dengan tanggan yang dia genggam.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang