37. Sick

186 11 8
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Lo bisa ya rahasia-rahasiaan sama gue?!" Seru Cassia kepada Dynne yang saat ini sedang berada di rumahnya. Tepatnya pada bagian belakang rumahnya yang terdapat taman dan tempat duduk. Udara yang sudah mulai menyejuk karena musim panas sudah mulai terlewatkan.

Dynne yang duduk berhadapan dengan Cassia itu melipat tangannya dan menghela nafasnya. Dia tidak membalas seruan Cassia karena sejak tadi perempuan ini belum berhenti membahas hal yang sama.

"Kasih tau gue, lo pura-pura putus atau putus terus balikan?" Cassia kembali bersuara.

"Gak ada berita yang tulis putusnya hubungan, cuma pertunangan." Ujar Dynne santai.

"Wah gila, It doesn't make sense, I didn't realize that." Cassia mengambil ponselnya dan mengecek berita beberapa bulan lalu. Dan benar saja, berita tersebut hanya meliris tentang berakhir pertunangan antara Kythan dan Dynne, tidak ada yang menyinggung perpisahan mereka.

Menarik sudut bibirnya, Dynne yang menarik kembali laptopnya itu melanjutkan kegiatannya dari dalam laptop tersebut.

"Jadi, kalian gak tunangan. Tapi masih punya hubungan?" Seru Cassia. Dynne hanya berdeham dan mengangguk.

"Bener dugaan gue, you guys didn't break up. Dynne gue aja masih inget sudut-sudut kamar lo, dan beberapa hari lalu Kythan buat story yang lihatin jelas salah satu sudut kamar lo. Hahaha- gue gak kaget banget." Tutur Cassia yang terkekeh di akhir perkataannya.

"Jadi kalian mainnya di mana? Di rumah terus? Atau di kamar?" Goda Cassia yang tersenyum nakal ke arah sahabatnya.

Melirik Cassia malas, Dynne berdecak. "Bukan hal penting."

"It's your turn, why did you kiss Thiago?" Lontar Dynne yang seakan pertanyaannya itu langsung menimpuk Cassia.

Terdiam selama beberapa saat dengan senyum kakunya, Cassia terdeham dan berakhir terkekeh. "Kenapa ya? Gue juga gak tau."

"Thiago duluan?" Timpal Dynne.

"Hmm? Gak juga." Cassia membalas.

"You two?"

Cassia tersenyum. "I don't know."

Melirik singkat, Dynne kemudian mengangguk untuk mengakhiri pembicaraan soal itu. Dia kembali melakukan mengarahkan fokusnya pada laptopnya.

"Lo gak mau tau?" Tanya Cassia yang melihat sahabatnya ini seperti hanya sedikit tertarik soal apa yang terjadi antaranya dengan Thiago, tidak seperti dirinya yang sangat tertarik soal Dynne dan Kythan.

"Tell me." Jawab Dynne.

Cassia berdeham sembari tersenyum bersemangat. "Dia bilang sesuatu yang lumayan buat gue tertarik," tuturnya.

Dynne mengangguk, membiarkan Cassia melanjutkan perkataannya.

"From there I started to get carried away." Lanjutnya. Dynne mengangkat pandangannya memperhatikan ekspresi Cassia saat bercerita.

"And so it happened." Ucap Cassia.

Dynne mengangguk. "Jadi? Lo mau sama Thiago? What about Miguel?" Balasnya.

Cassia menggeleng. "Gue belum yakin, lo tau. The kiss was just because I got carried away." Terangnya.

"Okay, you haven't decided yet." Tandas Dynne.

Cassia mengangguk. "Perubahannya, gue udah punya sedikit ketertarikan buat Thiago. So now it feels even, antara Thiago sama Miguel."

"Itu mempersulit, just focus on one person." Balas Dynne.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang