ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
"Ini dia contoh gak belajar dari kesalahan."
Wanita yang memakai blazer putih itu kemudian memeriksa tubuh Dynne yang terbaring lemas di atas brankar yang sama dengan yang kemarin. Sudah dua kali dia pingsan, membuat Dokter penjaga UKS itu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Kalau begini terus, Maagnya bisa akut. Bahaya." Ujar Dokter tersebut kepada Siswa yang membawa Dynne kembali ke tempat ini. Siapa lagi kalau bukan Kythan yang menangkap tubuh Dynne yang tiba-tiba jatuh tidak sadarkan diri itu.
Menatap perempuan yang menutup matanya itu, Dokter yang mengarahkan Stetoskop tersebut pada bagian dada Dynne. Posisi itu bertahan cukup lama, Kythan yang kemudian melirik ekspresi wajah Dokter yang tiba-tiba saja berubah itu membuatnya mengerutkan dahinya samar.
"Kenapa?" Tanya Kythan.
Wajahnya yang berubah menjadi serius itu kemudian menghentikan pemeriksaannya. "Jantungnya berdetak tidak normal layaknya orang pingsan." Terang Dokter tersebut.
"Apa artinya?" Kythan kembali melemparkan pertanyaannya.
"Setelah dia bangun, saya akan periksa lagi. Untuk sekarang saya akan berikan infusan energi dan penambah nafsu makan." Dokter tersebut kemudian pergi mengambil apa yang dia perlukan untuk memberikan tubuh Dynne energi.
Kembali, Dokter tersebut kemudian mulai memasangkan infusan pada tangan Dynne. "Dia memang tidak sempat makan atau tidak nafsu?" Tanya Dokter.
Melirik Dynne, Kythan yang berpikir sesaat itu mengingat kalau Dynne sebenarnya memiliki banyak waktu dan makanan. Namun dia tetap tidak memakan apapun dengan benar. "Tidak nafsu." Jawab Kythan.
Dokter tersebut kemudian mengangguk dan menyelesaikan Infusannya. "Saya ada di depan, panggil saya kalau dia sudah sadar." Mintanya. Kythan pun mengangguk mengerti.
Ditinggalkan, saat ini hanya tersisa Kythan dari gadis yang tampak masih tidak memberikan tanda kalau dia akan bangun itu. Duduk di sampingnya, Kythan yang kemudian mengambil ponselnya itu mengirimkan pesan kepada Cassia untuk memberitahukan kondisi Dynne yang tidak dapat masuk kelas.
Setelah semuanya aman, termasuk dirinya. Kythan melipat tangannya, dia menatap Dynne yang saat ingin menjadi satu-satunya objek yang menarik perhatiannya. Kali ini Dynne berhasil membuat Kythan memperhatikannya.
Tidak membutuhkan waktu banyak, Dynne yang semula menutup matanya itu akhirnya mulai membuka matanya. Dia terlihat mulai menyadarkan dirinya hingga dia benar-benar sadar dengan keberadaan Kythan di sampingnya. Menghela nafasnya, Kythan yang kemudian mendekati Dynne itu melihat perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya.
Mengartikan kalau dia benar-benar sadar. Dynne yang kemudian melirik tangannya yang tersambung dengan cairan infus itu kemudian bergerak untuk bangun.
"Jangan bergerak." Ucap Kythan yang kemudian dia beranjak dari tempatnya memanggil Dokter.
Selama beberapa saat Dokter tersebut memeriksa kondisi Dynne, Dokter tersebut terus mengarah Stetoskop pada bagian jantung Dynne. Dynne yang berusaha untuk mengakhiri pemeriksaan itu menatap Dokter sinis.
"Ngapain sih?" Cibir Dynne.
"Jantung kamu berdetak gak normal, pikiranmu gak normal ya?" Tanya Dokter tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK UP
General FictionHubungan Dynne dan Kythan berjalan dengan tidak lancar, ketika salah satu dari mereka terjebak dalam trauma masa lalu. Berawal tertipu dengan sebuah rencana yang tidak pernah diduga, hingga akhirnya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam perasaan terdalam yan...