ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Postingan Dynne itu seketika langsung dibanjiri like yang membuat notifikasi Dynne tidak berhenti sejak 10 menit dia telah mengunggahya. Mematikan komentarnya, membuat postingan itu hanya sebatas memberikan notifikasi like dari banyak orang.Foto yang dia telah ambil beberapa bulan lalu itu adalah sebuah jendela dengan pemandangan dari sebuah Apartemen yang pernah dia tempati selama berhari-hari. Tidak salah lagi itu adalah kamar dari Apartemen Kythan beberapa bulan lalu.
Mungkin saja orang-orang akan sadar kesamaan postingan Dynne dengan milik Kythan beberapa bulan lalu. Karena sama-sama mengambil foto dengan pemandangan kota malam hari dari jendela Apartemen.
Dynne yang saat ini sudah tinggal kembali di kamarnya itu baru berpikir untuk mengunggah gambar tersebut. Dia baru mengingat kembali kejadian tadi pagi di mana Kythan dengan beraninya memberi tumpangan pada perempuan lain. Dengan kendaraan yang tidak pernah siapapun naiki selain pemiliknya sendiri, bahkan tunangannya sendiri.
Menaruh ponselnya di atas nakas yang ada di sampingnya, Dynne bersiap tidur karena waktu sudah masuk waktu tengah malam. Walau diwaktu ini, orang-orang masih saja bermain media sosial hingga mereka melihat postingan Dynne. Dynne sengaja sekali mengunggahnya malamhari agar tidak terlalu ramai, namun ternyata tidak ada bedanya.
Menarik selimutnya, Dynne yang kembali mengunggah foto di media sosialnya itu karena sebelumnya dia telah menghapus semua fotonya. Dia sempat tidak aktif bermedia sosial, namun dengan satu unggahan ini. Dynne mungkin akan memulainya kembali.
Pintu yang dibuka secara perlahan itu tetap saja membuat Dynne yang baru saja menutup matanya untuk tidur tersadarkan kembali.
Merasakan pergerakan tempat tidurnya, Dynne juga langsung merasakan tangan kekar yang melingkar di pinggang rampingnya. Mencium harum khas yang sudah pasti Dynne kenali, Dynne sudah berpikir lelaki ini tidak akan datang hari ini.
Kythan yang merasakan bagaimana cara Dynne bernafas itu kemudian bersuara dengan suara rendahnya yanh tetap akan terdengar di ruangan yang hening ini. "You haven't slept yet." Bisiknya.
Membuka matanya, Dynne yang mengetahui keahlian Kythan yang bisa membedakan orang yang tertidur dan tidak dengan cara merasakan bagaimana cara bernafas. Dia tidak akan pernah bisa lolos dari ini."I thought you weren't coming." Balas Dynne yang tidak bergerak sama sekali, disaat yang Kythan yang semakin mengeratkan tangannya.
"Of course I came, I want to apologize for today." Kythan bersuara. Seharian ini Dynne begitu singkat membalas pesannya, dia sudah menyadari apa yang sedang terjadi karena kesalahannya.Tidak langsung menjawab Dynne yang menutup matanya kembali itu kemudian baru membalas. "Buat apa?"
Bergerak mengangkat kepalanya, dia ingin menatap Dynne yang saat ini sedang menutup matanya. Menarik sudut bibirnya, Kythan rasa dia merasakan hal lain yang tidak pernah terjadi pada perempuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK UP
General FictionHubungan Dynne dan Kythan berjalan dengan tidak lancar, ketika salah satu dari mereka terjebak dalam trauma masa lalu. Berawal tertipu dengan sebuah rencana yang tidak pernah diduga, hingga akhirnya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam perasaan terdalam yan...