18. Little things

222 12 1
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Hal paling menyebalkan saat terbangun dari tidur yang pulas dan seharusnya tidak akan terbangun sampai akhirnya terbangun sendiri itu adalah suara bising yang membuat orang yang tidur pulas itu sampai benar-benar terbangun. Seperti saat ini, Dynne yang terbangun dari tidurnya itu langsung terduduk.

Pergerakannya itu lebih membuat orang di sampingnya lebih terganggu bukan dari suara bising saja. Dynne yang kemudian bergerak meraih tangan yang melingkar di pinggangnya itu malah merasa tangan tersebut mempererat.

"Lepas, Cassia gak bakal berhenti." Ucap Dynne kepada Kythan yang kemudian membuka matanya dan menaikan kepalanya mendengar kebisingan dari area depan Villa.

"Cassia?" Beo Kythan yang masih mengantuk itu.

"Dia bawa mobil gue." Dynne mengingat Super Carnya akan di bawa Cassia sebagai kendaraannya datang ke Villa itu membuat Dynne yakin sahabatnya itu datang di pagi hari ini.

Akhirnya Kythan bisa melepaskan tangannya, Dynne yang kemudian turun dari tempat tidur itu berjalan keluar dari kamar. Dia menuruni tangga sudah melihat di bagian depan pintu ada beberapa pelayan yang tampak terburu-buru untuk keluar dari Villa.

Baru saja keluar dari Villa, Dynne melihat mobilnya itu sudah berhenti bersuara keras. Tidak lama kemudian seorang perempuan muncul sembari tertawa merasa tidak bersalah.

"Dynneee!" Cassia berlari kecil menghampiri Dynne yang sudah melipat tangannya melihat kedatangan sahabatnya sembari membawa kunci mobil miliknya itu.

"Capek banget gue!" Rengek Cassia yang kemudian mengikuti Dynne masuk ke dalam Villa, Bareface Dynne yang cantik itu terlihat mengekspresikan perasaannya yang sedikit kesalm

"Tapi gapapa, mobil lo mantap! Gue bawa di kecepatan penuh!" Cassia berkata sembari benar-benar bersemangat.

Dynne yang memasang wajah malas itu juga melirik Kythan yang sepertinya juga berasa frustasi dengan kebisingan di hari pertama mereka di Villa.

"Mobil lo dingin, terakhir dipake balap kapan sih?" Celetuk Cassia yang langsung mendapatkan lirikan tajam dari Dynne. Dia belum menyadari kalau yang mendengar pembicaraannya bukan hanya Dynne tapi juga lelaki yang masih berdiri di area tangga itu.

"Ohh haha— iya gue baru inget lo kan suka bareng Kythan." Cassia tertawa tidak natural sembari melirik lelaki yang sudah memasang tatapan siap bertanya.

"Lo jarang bawa mobil, biasanya lo suka bawanya kan kenceng tuh kayak lagi balap." Timpal Cassia.

Mengambil kunci mobilnya dari Cassia, Dynne kemudian berkata. "Kamar lo ada di sana, gue mau mandi dulu." Setelah menunjukkan pada satu arah di balik tembok, Dynne kemudian pergi menuju tangga untuk kembali ke kamarnya. Meraih tangan Kythan, Dynne mengajak lelaki itu juga untuk kembali.

"Hahah gue mau tour dulu!" Cassia malah pergi ke arah lain yang melenceng dari arah yang Dynne tunjukan.

Tidak peduli, Dynne masih menarik Kythan untuk juga tidak memperdulikan sahabatnya yang sepertinya moodnya sedah naik-naiknya itu.

"Dynne lo suka balapan?" Tanya Kythan. Tidak aneh, lelaki ini mendengarkan.

"Memangnya lo nggak?" Balas Dynne yang berjalan masuk ke dalam kamar lebih dulu.

Kythan yang memalingkan wajahnya selama beberapa saat itu juga ingin menghindari balasan Dynne. Karena Dynne mengetahui Kythan yang cukup hobi bermotor bersama Bryant dan Thiago, tidak akan aneh kalau dia juga pernah mencoba seberapa kencang motor yang mereka punya.

"Gue gak pernah tau, tapi lo tau gue." Jawab Kythan yang kembali ke tempat tidur itu sementara Dynne yang berjalan masuk ke dalam ruangan pakaian.

"Wajar, memang lo dulu pernah cari tau gue?" Dynne menyahuti jawaban Kythan tersebut.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang