44. A desire that never ends.

130 8 0
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Setelah mendapatkan pengobatan dari Dynne, Kythan yang keluar dari ruangan lain yang ada di kamarnya ini melihat perempuan yang terlihat sudah tertidur lelap dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Kythan yang tidak berencana untuk langsung tidur itu hanya berjalan menghampiri Dynne dan mengelusnya kepala perempuan dengam rambut merahnya yang lembut.

Merasa puas sudah menatap wajah cantik Dynne, Kythan kemudian berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil perlengkapan belajarnya. Sebelum akhirnya dia keluar dari ruangan ini  menuju ruangan tengah untuk mulai belajar sesuai jadwalnya.

Duduk sofa ruangan tengah Apartemen miliknya ini, perhatian Kythan yang mengarah pada sebuah laptop di atas meja itu tiba-tiba membuatnya merasa ingin mengambilnya. Kythan yang menoleh ke arah pintu yang tertutup rapat itu baru kemudian mengambil laptop milik Dynne tersebut.

Membuka laptop tersebut, Kythan langsung melihat sebuah halaman yang benar-benar menarik perhatiannya. Sebuah surat berisi hubungan kerja sama antara Victorie dan Eithers.

Melihat itu, Kythan langsung teringat sesuatu. Percakapan yang dia dengar antara Lilien dan Dynne yang mengatakan sesuatu tentang marga keluarganya, Eithers. Kythan mulai berpikir apa yang sebenarnya sedang terjadi, sampai mereka membawa Eithers tanpa sepengetahuan dirinya sendiri yang seorang Eithers.

Membaca hubungan kerja sama secara resmi itu, membuat Kythan merasa bingung kenapa tiba-tiba saja hubungan tersebut dilakukan. Padahal sebelumnya Victorie dan Eithers sudah memiliki banyak hubungan kerja sama, namun kali ini lebih dipererat lagi.

Dan hubungan ini lebih akan berpengaruh jika salah satunya mendapatkan dampak keuntungan atau sebaliknya akan lebih memiliki pengaruh satu sama lain.

Kythan yang ingin langsung mengetahui alasan pertambahan hubungan pekerjaan itu, kini Kythan menghubungkan sambungan telepon dengan seorang pemimpin Eithers langsung.

"Pa, surat yang Kythan kirim itu beneran?" Tanya Kythan pada seseorang yang berada di sambungan teleponnya.

"Iya, kenapa tiba-tiba nanyain itu?" Balas Federic.

Melihat halaman dari laptop di depannya, Kythan kemudian kembali bersuara. "Kenapa ada hubungan penambahan hubungan kerja sama?"

"Kamu gak tau? Victorie gak stabil akhir-akhir ini karena itu supaya lebih kuat dan stabil, kita tambah hubungan kerja sama." Jelas Federic.

"Tapi dengan begitu apapun yang terjadi kita juga bakal kena dampaknya." Balas Kythan.

"Kamu mengkhawatirkan itu? Kamu lupa kalau Eithers juga punya kekuatan? Jangan khawatir ketidak stabilan Victorie bukan karena Victorie sendiri, tapi mereka dapat serangan. Tapi Papa bisa lihat seberapa kuat Victorie sampai Papa bisa mempererat hubungan ini."

Mengerutkan keningnya. "Serangan?" Beo Kythan.

Federic berdeham dari balik teleponnya. "Victorie bisa bertahan dan menstabilkan semuanya setelah serangan sebesar itu, karena bisa tembus dan berdampak besar."

"Serangan dari siapa?" Tanya Kythan.

"Lilien gak beritahu siapa penyerangnya, tapi kalau kamu mau tau seharusnya kamu bisa cari tau sendiri. Ini hal mudah." Jawab Federic.

"Ya Pa, Kythan cuma mau tau soal ini aja." Ucap Kythan.

Sambungan telepon tersebut pun berakhir, Kythan yang kemudian menaruh ponselnya. Dia masih merasa ada sesuatu yang tidak dia ketahui, dia yakin ini bukanlah hal biasa.

Akhirnya dia membuat sambungan telepon lain, yang seketika langsung tersambung.

"Pantau interaksi Dynne dan Lilien."

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang