15. Can't Look Away

484 16 0
                                        

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Excuse me, Sir."

Lelaki berjas maroon yang sedang memeriksa sebuah dokumen itu kemudian menurunkan dokumennya untuk melihat sekertarisnya yang datang. Wanita berpakaian rapi yang membawa sebuah iPad dengan dokumen bersampul hitam yang dia letakkan di atas meja di depan atasannya.

"Ini ada laporan yang harus ditandatangani." Ucap wanita yang kemudian beralih ke iPadnya sementara lelaki tersebut menaruh dokumen yang sedang dia baca dan mengambil pena untuk menandatangani dokumen lain.

"Ada 3 pertemuan hari ini, setelah istirahat makan siang, jam 4 dan saat makan malam." Membawa jadwal yang sudah dia susun wanita yang kemudian mengambil kembali dokumen yang telah ditandatangani.

"Apa perusahaan Dùlciën sudah mengonfirmasikan ajakan pertemuan?" Tanya lelaki yang merupakan pemimpin perusahaan ini.

"Belum ada kabar Sir, sepertinya kita tidak akan bisa bertemu dengan pemimpin Dùlciën. Karena mereka menutupi identitas dari pemimpinnya, saat peresmian perusahaan juga mereka tidak selenggarakan dalam acara yang menghadirikan pemimpinnya." Jawab wanita yang bekerja menjadi Sekertaris selama 5 tahun lamanya.

"Kalau begitu kirim profil saya dalam ajakan pertemuan tidak perlu pakai nama perusahaan." Ucapnya.

"Sir Davide mengenal pemimpin perusahaan Dùlciën?" Sahut wanita bernama Laura Cielh yang merupakan Sekretaris dari seorang pemilik perusahaan yang baru saja kembali melajang setelah pernikahannya gagal. Davide Anderson.

Menarik sudut bibirnya samar, Davide juga mengangguk kecil. "Sepertinya."

"Siapa Sir? Perempuan atau laki-laki?" Tanya Laura penasaran terlihat dari tubuhnya yang sedikit mencondong.

Davide yang kemudian bersandar itu mengacungkan jari telunjuknya. "Rahasia."

Laura yang kemudian berdecak samar kecewa, dia menarik sudut bibirnya lurus. "Kalau gitu saya permisi Sir." Tandasnya kemudian berbalik pergi dari ruangan atasannya itu.

Menggerakkan kursinya, Davide berbalik mengarahkan posisi duduknya ke arah pemandangan perkotaan dari gedung tertinggi perusahaannya. Bukan perusahaan Anderson, tapi perusahaan miliknya sendiri.

Anderson sendiri adalah marga dari perempuan bernama Milana, Davide dan Milana bukan adik Kakak namun mereka adalah sepupu. Karena Ayah mereka adalah keturunan Anderson, kedua sepupu ini juga mendapatkan marga dari keluarga yang terkenal memiliki sifat ramah.

Terkecuali sepupu mereka yang lainnya, karena pihak ibu yang merupakan keturunan Anderson mereka tidak dapat marga tersebut karena mengikuti marga seseorang yang dinikahi perempuan Anderson.

Perceraiannya sudah hampir 2 bulan, entah kenapa setelah keputusan itu dia ambil. Sesuatu mengganjal dalam dirinya, hingga membuatnya merasa penasaran untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan mantan istrinya.

Lilien Secsha Victorie, mantan istrinya yang seharusnya menjadi hubungan paling beruntung yang dia dapatkan. Anderson dan Victorie pernah terhubung karena pernikahan mereka. Namun kini sudah berakhir karena keputusan mereka berdua.

"Gue yakin, Dùlciën masih milik Victorie." Gumam Davide.

Sementara itu di sisi lain, sang pemilik sekaligus pemimpin dari sebuah perusahaan bernama Dùlciën Company tengah melakukan pertemuan dengan tangan kanannya untuk menjalankan perusahaan ini agar semua pekerjaannya bisa terlaksana tanpa identitasnya tidak terungkap.

Karena jika terungkap orang-orang tidak akan percaya, perusahaan yang sudah cukup besar ternyata didirikan oleh seseorang berusaha 17 tahun yang sebenarnya sudah terikat dalam satu perusahaan yang sangat besar. Namun dia sama sekali tidak menghubungkan antar dua perusahaan tersebut.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang