27. Not all of them, understandable

161 13 4
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Bodynya keliatan cakep banget!"

"Vibesnya beda banget sama postingan yang dihapusin."

Seperti selebriti yang baru saja mengunggah foto sehingga unggahannya langsung ramai, hal itu juga terjadi kepada perempuan yang saat ini sedang berjalan untuk kembali ke kelas. Setelah dia selesai makan siang bersama sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Cassia.

"Denger tuh Dynne, postingan lo langsung bikin heboh." Seru Cassia yang melihat halaman media sosial kini dipenuhi oleh orang-orang yang mengikuti gaya foto Dynne. Perempuan yang merasa terpengaruh itu, juga ikut foto seperti foto yang Dynne lakukan. Yaitu mirror selfi pada pemandangan malam berpadu dengan pantulan diri mereka.

Menunjukkan kepada Dynne, Cassia kemudian berkata. "Beneran deh, lo malah jadi influencer." Komennya. Dynne yang melirik dengan malas itu juga berdecak setelah mendengar perkataan Cassia.

Tidak mempedulikan apa yang sedang terjadi, Dynne yang kemudian membuka ponselnya itu masih melihat notifikasi yang masih terus bermunculan dari orang-orang yang menyukai postingan yang padahal dia sudah unggah dua hari lalu.

Hampir sampai di depan kelasnya, Dynne dan Cassia yang tiba-tiba saja diberhentikan oleh dua orang siswi yang tampaknya mereka bukan berasal dari level di sini.

"Kak Dynne, postingan yang lagi rame itu postingan Kak Dynne ya?" Ucap siswi tersebut.

Menghela nafasnya samar, Dynne yang kemudian melirik Cassia yang juga meliriknya. Menganggukkan kepalanya, Dynne tidak lagi membalas adik kelasnya tersebut.

Menarik senyumnya, siswi tersebut kemudian berkata. "Kak Dynne mau gak masuk majalah Carshens? Jadi model sampulnya."

Menaikan sebelah alisnya, Dynne tidak langsung menjawab.

"Kakak cantik—"

"Gue gak mau." Sela Dynne yang menolak.

Tertegun, dua siswi tersebut saling bertatapan. Merasa canggung karena penolakan yang mereka dapatkan. Salah satu dari mereka kemudian berdeham merasa heran. "K-kenapa ya Kak?"

Dynne menggeleng. "Gapapa, kalian cari model lain aja." Balas Dynne yang kemudian hendak pergi untuk masuk ke dalam kelas. Namun salah satu siswi tersebut kembali menghadang jalannya.

"Tapi Kak, buat jadi model sampul majalah kita susah. Banyak orang yang mau tapi kita seleksi dengan ketat, Kak Dynne pasti nyesel kalau gak terima,"

Karena terhenti, Dynne yang dihalangi jalannya itu kemudian menghela nafasnya. "Majalah Carshens?" Dynne bersuara. Siswi tersebut mengangguk.

"Majalah itu udah angkat hate komen yang ditunjukan untuk gue selama 1 tahun kemarin, kalian mau buat wajah gue ada di sana?" Decak Dynne.

Siswi tersebut seketika terdiam, karena apa yang Dynne katakan itu benar adanya. Selama tahun kemarin berjalan, saat itu Dynne masih melakukan pengejaran pada Kythan. Yang membuat banyak komentar buruk tertuju kepadanya, dan hal itu diangkat oleh para anggota Majalah Carshens sehingga komentar buruk Dynne jadi terlihat terlihat oleh orang-orang khususnya warga Carshens.

Mengalihkan pandangannya malas, Dynne yang hendak masuk ke dalam kelasnya masih belum dilepaskan oleh siswi tersebut. "Maaf Kak soal itu, tapi kami bakal memperbaikinya setelah Kak Dynne masuk jadi model kami."

Dynne berdecak. "Jangan pernah angkat apapun tentang gue ke Majalah kalian, atau gue bubarin kalian." Ancam Dynne yang sudah kesal dengan kelakuan mereka yang membuat namanya semakin buruk.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang