21. You're the first (Again)

325 12 10
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Stabilize this position."

Perempuan yang kemudian meletakkan ponselnya itu lalu menutup laptop di depannya. Menghela nafasnya panjang, dia benar-benar merasa lega. Masalah kali ini bisa dia selesaikan. Menunduk, jari-jari yang menahan rambut merah pekat panjangnya.

Dùlciën sudah kembali stabil bahkan karena kerja Dynne, dia hampir mengejar posisi perusahaan Victorie. Dia bisa saja melewati perusahaan raksasa di atasnya, namun Dynne tidak akan melakukannya untuk saat ini. Dia harus melakukannya dengan santai, lagi pula Dùlciën bukanlah hal serius bagi Dynne. Dia hanya mencari penghasilan dari perusahaan yang sebenarnya membuat perusahaan lain ketar-ketir tanpa dia sadari.

"Sialan, merepotkan." Umpat Dynne yang mengusap wajahnya sedikit frustasi. Karena semalam dia tidur sangat telat karena harus bekerja tanpa dilihat orang lain.

Dan karena itu saat ini Dynne menjadi sangat mengantuk. Dia akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar untuk tidur, tidak peduli kalau orang-orang seharusnya sudah bangun dan memulai aktivitas liburan mereka.

Membawa laptop dan ponselnya, Dynne pergi kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat lelaki yang tampak masih menutup matanya dengan tenang, lelaki yang menampakkan otot tubuhnya itu karena selimut yang menutupi setengah tubuhnya.

Meletakkan laptop dan ponselnya ke atas nakas, Dynne kemudian menarik selimut dan kembali untuk mengistirahatkan dirinya. Namun siapa sangka lelaki yang tidak memakai pakaian atasnya itu sudah terbangun sedari tadi. Dia yang kembali menarik tubuh Dynne dan merapatkannya.

"Where have you been?" Kythan bersuara dengan suara yang begitu rendah, tangan kekarnya menguasai tubuh perempuan yang benar-benar mengantuk itu.

"Shut up, I'll sleep again." Balas Dynne yang menutup matanya dengan rapat. Kythan yang bergerak sedikit bangun itu melihat Dynne yang benar-benar menutup matanya dan mulai kembali ke alam bawah sadarnya.

Mengangkat sebelah alisnya, Kythan kemudian juga memiringkan kepalanya menatap wajah cantik yang tampak tenang. Dia juga merasa perempuan ini juga terlihat sangat lelah, namun melihatnya malah membuat Kythan menarik sudut bibirnya.

Tangannya bergerak menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik yang sedang nikmati itu. Nafas Dynne yang terasa lembut dan mulai tenang itu juga menunjukkan kalau perempuan ini sudah benar-benar terlelap.

"You shouldn't be this tired last night." Kythan bersuara dengan nada rendahnya, agar perempuan di depannya ini tidak terbangun. Mengingat kejadian semalam yang membuat mereka tidur lebih lambat dari biasanya.

Apa yang terjadi malam tadi membuat Kythan benar-benar berpikir tidak akan melepaskan Dynne, apapun yang terjadi.

"You're mine now."

Tangan Kythan yang semula hanya bergerak menyentuh bagian sisi wajah cantik perempuan yang sedang tertidur dengan lelapnya, kini mulai bergerak menyentuh bagian favoritnya. Berwarna merah muda yang tidak akan Kythan sangka akan begitu membuatnya candu setelah menyentuhnya.

Setelah puas menatap Dynne, Kythan kemudian membiarkan perempuannya itu beristirahat. Dia bergerak dengan hati-hati menuju bagian sisi tempat tidur dan duduk di sana. Melihat pakaiannya yang berserakan, Kythan menarik sudut bibirnya tipis kemudian dia menoleh kembali ke arah Dynne yang sudah memakai pakaian.

Tidak adil, Kythan yang kembali mengambil semua pakaiannya yang berserakan di lantai. Dia juga menemukan Dress putih milik perempuan yang kini sedang nyenyaknya tertidur.

Melihat Dynne yang sudah dipastikan sempat untuk pergi dari tempat tidur, pikiran Kythan mulai bermunculan pertanyaan mengenai perempuan yang semalam dia ingat jelas sudah tertidur lebih dulu darinya.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang