68. A hug

117 5 0
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Pasangan yang sedang perjalanan bersama di dalam mobil itu sedang asiknya menikmati waktu mereka berdua. Cassia yang menyandar pada bahu Tunangannya yang sedang fokus menyetir, sementara dirinya melingkar salah satu tangannya pada tangan yang terasa kekar dibalut kemeja maroon.

"Babe mau pergi makan dulu gak? Atau mau di rumah kamu?" Thiago bertanya melihat percabangan jalan yang akan dia arahkan menuju jalan menuju rumah Cassia.

"Nanti aja, males ketemu banyak orang. Sekarang kita lagi dikenal tau." Balas Cassia yang sedang menggulirkan halaman media sosial yang memperlihatkan beberapa gambar model pakaian pengantin yang dibagikan oleh seorang Desainer terkenal. Dia sedang mencari referensi untuk memakai Gaun Pengantin dan Tuxedo untuk Thiago.

Thiago terkekeh kemudian bergerak mengusap kepala Cassia dengan tangannya yang sedang digandeng. "Ya udah, minta Pelayan kamu siapin makanan. Sampai nanti tinggal makan." Balasnya.

Cassia mengangguk kemudian langsung beralih halaman pada ponselnya menghubungi Pelayan di rumahnya yang selalu bisa kapan saja dimintai untuk membuat makanan. Lagi pula sekarang waktu makan siang belum terlalu terlewati.

Mereka berdua baru saja mengurusi sesuatu untuk persiapan pernikahan mereka hingga membuat waktu makan siang mereka terlewat dari biasanya.

"Mau makan apa?" Tanya Cassia yang baru saja mendapatkan pertanyaan dari Pelayannya tersebut.

"Kamu." Balas Thiago.

Cassia langsung melirik datar. "Serius!" Timpalnya.

Terkekeh singkat, Thiago kemudian membenarkan jawabannya. "Terserah, ngikut."

Berdecak, Cassia kemudian langsung saja menyuruh Pelayannya tersebut untuk menyiapkan makanan yang dia hanya pikirkan beberapa saat.

"Udah, jangan protes nanti." Ucap Cassia yang kemudian mengembalikan halaman ponselnya menjadi ke halaman media sosial milik seorang Desainer Pakaian pengantin.

"Iya sayang." Balas Thiago.

Berdecak, Cassia menyembunyikan senyumnya. Lelaki ini memang bisa saja membuatnya meleleh. Hingga mobil ini berhenti karena berada di lampu merah, Thiago berlanjut mengambil kesempatan untuk mengecup kepala Cassia dengan gemasnya.

Pasangan ini memang lebih terlihat mesra saat mereka hanya berdua saja, entah kenapa jika di depan orang-orang mereka malah menunjukkan sedikit perilaku kalau mereka ini tidak akrab seperti dulu. Nyatanya saat mereka berdua seperti ini, Thiago memiliki sisi romantis dan menunjukkan rasa sayangnya. Untuk Cassia sendiri, perempuan ini tidak pernah menolak. Karena dia bersyukur telah mendapatkan lelaki seperti Thiago ini.

Menggenggam tangan Cassia, Thiago kembali melakukan kecupan. Namun kali ini di punggung tangan Cassia dengan lembutnya.

"Bryant gimana? Harusnya dia udah tau berita Anderson itu." Tanya Cassia kepada lelaki yang sedang memainkan tangannya dalam genggamannya.

Thiago yang kini mengendalikan mobilnya dengan satu tangannya itu masih tetap stabil. Berlanjut membalas pertanyaan Cassia, Thiago berdeham panjang berpikir sejenak. "Bryant belum ngomong apa-apa sih, nanti coba aku yang buka obrolan." Balasnya.

Cassia mengangguk. "Ajak Kythan juga, serius dia gak suka sama Milana karena bukti itu." Ucapnya.

"Pasti sih, Eithers menghindar dari Anderson tapi keliatannya mereka tenang-tenang aja lebih ke menghindar kayak yang dilakuin Kythan." Ujar Thiago.

"Kalau jadi Kythan, aku juga bakal kecewa sih." Tutur Cassia yang kemudian melihat kalau berita tentang Anderson itu juga terlihat sedang dibicarakan di media sosial, karena sebuah Akun berita besar juga mengunggahnya. Membuatnya bisa melihat reaksi orang-orang terhadap berita tentang Anderson tersebut.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang