49. Power

82 4 2
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Hari ini saatnya untuk kembali ke sekolah, walau belum mulai efektif. Setidaknya murid-murid yang telah selesai liburan ini bisa mulai kembali merasakan suasana sekolah sebelum perlahan mereka akan kembali belajar. Karena sekolah sedang mempersiapkan acara kelulusan, siswa-siswi yang kembali ke sekolah ini sedang melakukan pelengkap tugas-tugas mereka sekaligus keikutsertaan mereka dalam acara kelulusan.

Karena bukan hanya acara kelulusan yang akan diadakan, namun juga acar peringatan Anniversary Carshens High School yang pasti selalu di adalah saat pergantian semester karena memang sangat bertepatan di waktu yang sama atau sama dengan pada perayaan kelulusan. Selain Anniversary, penyambutan juga akan diadakan untuk pemimpin baru mereka.

Tidak seperti orang-orang yang kedatangan mereka disibukkan oleh persiapan untuk acara besar tersebut, perempuan yang baru sampai ini datang ke sekolah untuk melengkapi nilainya untuk menyempurnakan nilainya dalam laporan hasil belajarnya.

Menghampiri dua lelaki yang juga terlihat baru sampai, Cassia langsung melemparkan pernyataannya. "Kythan, Dynne hari ini ke sekolah kan?"

"Gue belum juga dihubungin dia, bisa-bisanya. Dia udah pulang kan?" Cassia menambah pertanyaannya.

Perhatian Kythan yang otomatis mengarah padanya perempuan yang berbicara padanya itu tidak membuatnya bisa mengelak untuk menjawab.

"Iya." Jawab Kythan dengan begitu singkat, padat walau tidak terlalu jelas untuk Cassia dapatkan.

Cassia berdecak kecil. "Mana gue minta kontaknya," mintanya kepada Kythan.

"Parah banget punya sahabat, gue kayak dilupain." Gerutu Cassia yang kemudian memberikan ponselnya pada Kythan. Namun apa yang dia lakukan itu hanya mendapatkan lirikan dari Kythan.

Mengangkat kedua alisnya, Cassia melirik ponselnya sebagai tanda untuk Kythan mengambilnya. Tidak ada pergerakan, Cassia malah melihat Kythan yang mengalihkan pandangannya. Yang membuat Cassia yang merasa diacuhkan untuk kesekian kalinya itu mengikuti arah pandangan Kythan.

Dia langsung menemukan seseorang yang terlihat paling menonjol, perempuan yang paling menarik perhatian karena kekhasan yang dia miliki. Wajah cantik sempurna, rambut panjang merah pekat yang begitu indah. Membuat mata tidak bisa berbohong dan mengelak untuk tidak memandangnya.

Dynne yang berjalan memasuki gedung itu langsung melirik ke arah orang-orang yang tentu saja dia kenali. Berjalan menghampiri mereka, perhatian Dynne benar-benar hanya langsung tertuju kepada perempuan berambut pendek yang merupakan sahabatnya ini.

"Dynne!"

"Sialan lo jadi sahabat, bener-bener ngelupain gue ya lo?!" Seru Cassia yang melipat tangannya menghadap ke arah Dynne yang kemudian berhenti tepat di hadapannya. Tidak ada reaksi kalau dia merindukannya, Cassia benar-benar menatap Dynne dengan tatapan kesal.

"Enak ya di Spanyol? Sampe lupa—" Cassia sampai malas untuk berbicara dengan sahabatnya yang satu ini. Menghela nafasnya panjang, Cassia diam.

Sementara Dynne yang belum membalas apapun merasa ada yang menariknya untuk mengalihkan perhatiannya. Benar saja salah satu dari lelaki di sini benar-benar menjatuhkan perhatiannya ke arahnya tidak terputus sama sekali.

Kythan diam dan menatap Dynne yang telah lama tidak dia lihat. Rasa sakit hatinya rasanya tertutupi oleh perasaan lain yang ingin dia keluarkan. Namun itu benar-benar sulit saat tatapan yang dia dapatkan hany beberapa saat dialihkan dengan cara yang begitu membuatnya merasa sakit untuk kesekian kalinya.

"You can contact me via Email." Dynne berkata kemudian mengambil ponsel milik Cassia untuk dia masukan kontak barunya.

"Email?!"

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang