ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Membuka matanya, Dynne yang bangun dari tidurnya itu kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. Belum membuka seluruh matanya, Dynne menyipitkan matanya melihat ke sekitarnya. Terlihat kalau dirinya tidak berada di kamarnya, tempat yang seharusnya dia kini berada. Dynne teringat semalam dia minum cukup banyak hingga ketiduran.
Masih memakai seragamnya yang kini sudah berantakan, Dynne kemudian bergerak turun dari tempat tidur. Berjalan keluar, wajahnya yang masih menunjukkan wajah-wajah baru saja bangun tidur itu tidak dia pedulikan. Dia melihat lelaki yang sedang memasak sesuatu di area dapurnya itu kemudian Dynne hampiri.
"Lo gak bawa gue pulang?" Dynne bertanya sembari menangkup rahangnya dengan mata sedikit tertutup namun dia masih mengintip saat Kythan menaruh piring berisi makanan yang tampak begitu menarik.
"Lo mabuk." Balas Kythan.
Dynne yang menggeleng pelan itu kemudian berkata. "Gue ketiduran bukan mabuk."
"Sama aja." Ucap Kythan yang kemudian duduk di tempatnya, berhadapan dengan Dynne. Dia pun mulai sarapan.
"Makan." Titahnya.
Membuka matanya yang terasa berat, Dynne kemudian bergerak menyingkirkan sayuran hijau dari makanan tersebut. Kythan yang memperhatikannya itu kemudian bersuara.
"Kenapa?"
"I don't like this." Balas Dynne. Kythan tidak membalas dia kemudian melanjutkan sarapannya. Walaupun mengantuk Dynne kemudian melahap makanan tersebut dengan lahap tanpa pikir panjang. Rasanya dia kembali menerima makanan.
Pipinya yang menggembung dan matanya yang menutup, Dynne terlihat seperti makan sembari tidur. Membuat tanpa perempuan itu sadari dia sedang ditatap oleh lelaki yang kemudian menarik ujung bibirnya tersenyum melihat pemandangan menggemaskan itu.
"Lo udah bisa makan?" Tanya Kythan.
Dynne kemudian berdeham sembari mengangguk memberikan jawabannya.
Hari ini adalah awal weekend, itu kenapa Kythan tidak terlalu memikirkan untuk membiarkan Dynne menginap. Melihat Dynne yang sudah bisa makan dengan lahan, Kythan akhirnya merasa lega menatapnya terus menerus. Dia kemudian mengalihkan pandangannya saat Dynne sudah kembali membuka matanya.
"Lo bisa masak karena apa?" Tanya Dynne.
"Gue gak suka makanan yang dibuat orang lain." Jawab Kythan.
Mengangkat kedua alisnya, Dynne cukup terkejut mendengarnya. Pantas saja dulu dia memberikan bekal pada Kythan selalu dibuang walau sudah di terima. "Kenapa?" Tanya Dynne.
"Gue gak percaya." Jawab Kythan.
"Jadi selama itu lo makan, masakan lo sendiri?" Ucap Dynne. Kythan kemudian mengangguk.
"Gue bisa makan masakan orang lain kalau mereka masak di depan gue." Terangnya.
"Ohh, you're too skeptical." Dynne berkata kemudian mengangguk mengerti. Dia kemudian kembali melihat ke arah sarapannya yang hampir habis itu.
"Lo memang orangnya terlalu bersih, apa sebelumnya lo pernah diracuni orang?" Dynne bertanya.
"Gue pernah diracuni." Jawab Kythan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK UP
Genel KurguHubungan Dynne dan Kythan berjalan dengan tidak lancar, ketika salah satu dari mereka terjebak dalam trauma masa lalu. Berawal tertipu dengan sebuah rencana yang tidak pernah diduga, hingga akhirnya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam perasaan terdalam yan...