11. Believe

343 12 0
                                    

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ


Hari ini Carshens High School tengah mengadakan pekan Olahraga untuk menyambut datangnya musim panas. Banyak kegiatan Olahraga yang diperlombakan untuk menambah keseruan pekan Olahraga yang selalu diadakan setiap tahunnya. Untuk meramaikan kegiatan ini juga, Carshens juga mengundang banyak brand makanan untuk membuka bazar agar Siswa-siswinya bisa makan dan minum sembari memeriahkan kegiatan.

Di beberapa bagian dari banyak spot untuk diadakannya berbagai macam olahraga yang di berlangsungkan bersama, seperti permainan Bola Voli, Bola Basket, hingga Lari cepat. Semuanya terlihat seru karena mereka yang menonton teman-temannya berlomba ikut memberi semangat.

Seperti dua perempuan yang tengah menonton permainan Bola Basket yang tengah berlangsung. Dynne tengah melihat Kythan yang sedang bermain di lapangan, membuat banyak sekali Siswi yang berkumpul untuk memberi semangat sekaligus menonton Siswa paling populer itu.

"Gila, Kythan cakep banget!" Pekik Cassia yang bahkan tidak dapat menahan dirinya untuk tidak memuji. Namun seakan tersadar, dia langsung melirik ke arah sahabatnya yang merupakan tunangan lelaki yang baru saja dia puji.

"Cuma muji doang kok, gak bakal gue ambil." Jelas Cassia.

Dynne yang berdecak tidak peduli itu kemudian memalingkan wajahnya sembari berkata. "Jangan di sini, panas cari tempat teduh." Dia kemudian mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat yang dia inginkan.

"Namanya juga musim panas, ya panas lah. Lagian gak ada tempat yang teduh buat liat Basket." Ucap Cassia yang tengah fokus dengan permainan Basket yang sedang melawankan dua kelas. Yaitu kelas Kythan dengan kelas lainnya.

"Di dalam gedung sana." Tunjuk Dynne.

"Kalau gitu lo mau nonton Basket, apa observasi tempat kegiatan? Dari sana tuh keliatan lapangan keseluruhan, mana keliatan jelas buat nonton Basket." Tutur Cassia.

"Bagus dong, bisa liat semuanya." Timpal Dynne.

"Lo gak liat, tunangan lo lagi ditontonin segini banyak cewek? Gak sayang?" Ucap Cassia yang keheranan.

"Memangnya kenapa? Gak bakal berpaling dari gue ini." Balas Dynne kemudian memakai topinya tersebut.

Menggelengkan kepalanya, Cassia berkata. "Mentang-mentang Kythan udah suka balik, jadi sepercaya diri ini."

"Noisy, come on!" Dynne kemudian menarik Cassia untuk keluar dari tribun penonton. Menuruni tangga, Dynne yang berjalan pergi itu harus melewati lapangan lain yang sedang berlangsungnya kegiatan perlawanan Bola Voli.

"Berisik banget, mereka main Voli apa lagi nonton film horor. Teriak-teriak gitu." Cibir Cassia yang melihat siswi-siswi yang terlihat tidak terlalu lihai bermain Voli tapi sama-sama ditandingkan.

Melihat berlangsung permainan, Cassia yang melebar matanya itu melihat bola Voli yang terpantul mengarah kepadanya dan juga Dynne. Cassia yang kemudian bergerak bersembunyi di belakang Dynne itu membuat Dynne yang kini menjadi sasaran bola tersebut.

Namun sebelum mengenai dirinya, tiba-tiba saja ada tangan yang menangkap bola tersebut. Yang membuat Dynne langsung merasa lega, jantungnya terhenti sesaat karena sahabatnya sendiri.

"Gapapa?" Tanya lelaki tinggi yang memakai kaus putih sebagai tanda kalau dirinya ada Panitia kegiatan ini. Lelaki yang kini berhadapan dengan Dynne itu mengerti kalau Dynne sedang terkejut.

Mengangguk, Dynne kemudian membalas. "Gapapa, Thanks."

Lelaki itu kemudian tersenyum lega, melirik perempuan yang bergerak keluar dari persembunyiannya itu atau lebih tepatnya dari belakang Dynne. Cassia juga melirik lelaki yang telah menyelamatkan sahabatnya setelah dirinya yang hampir membuatnya celaka.

BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang