"Mau kuberitahu siapa good Kisser nya?" bisik Jisung sengaja menggoda Lisa yg ternyata menyimak dengan baik ucapan Jisung.
Jisung tau dengan pasti Lisa yg sesungguhnya tipe kompetitor ulung, Lisa anti kalah dalam semua aspek. Sedikit memberinya rasa kepercayaan diri, maka Lisa harus jadi juaranya.
"Jangan katakan di sini" kesal Lisa penuh emosi dan berjalan menjauhi Jisung.
Tapi Jisung tau Lisa berjalan kemana.
.........
Lisa berjalan tanpa ragu ke arah koridor, menuju sebuah lift, dan segera memasuki lift itu. Tanpa rasa bersalah, tanpa rasa takut.
Hanya....mengikuti apa kata hatinya.Dan Jisung?
Berjalan ke arah yg berlawanan dengan Lisa, bukan untuk menuju arah lift tapi....
Ke arah tangga darurat.
........
Lantai 8, sangat gelap dan...sunyi.
Tentu saja, tidak ada kegiatan di sini jadi untuk apa menyalakan lampu.Dan tentang....mungkin sebentar lagi akan ada kegiatan disini, tapi....dirasa tetap tidak perlu menyalakan lampu.
"Ada yg barusan bilang padaku...tidak mau" bisik Jisung menahan senyum melihat Lisa berdiri bersandar di samping pintu ruang kerja Jisung dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Aku berubah fikiran, tapi...mungkin sebentar lagi akan berubah fikiran lagi" ucap Lisa.
"Apa itu artinya aku harus cepat?" Jisung mengangkat sebelah alisnya.
"Hanya yg memiliki kartu akses yg bisa membukanya" ucap Lisa melirik ke arah pintu yg masih tertutup rapat.
"Kenapa tidak disini saja?" Bisik Jisung berjalan mendekat dengan kedua tangan yg memeluk pinggang Lisa.
"Terlalu terbuka...aku tidak ingin mengambil resiko" bisik balik Lisa menatap Jisung
"Lalu...apa yg bisa kita lakukan di tempat yg tertutup hmm?" Bisik Jisung menghimpit tubuh Lisa ke dinding.
"A-pa-pun..." bisik Lisa membuat Jisung terkekeh.
"Suamimu menunggu di bawah nuna" bisik Jisung menempelkan kartu akses untuk membuka pintu ruang kerjanya.
"Siapa peduli?" Bisik Lisa dengan smirknya menutup kembali pintu.
Lisa mengalungkan kedua tangannya pada tengkuk Jisung tepat setelah pintu tertutup rapat.
Tidak ada pencahayaan dari lampu, hanya sinar rembulan yg menembus masuk membentuk siluet keduanya.
"Aku tidak suka orang lain menyentuhmu" lirih Lisa menatap tajam ke arah Jisung.
"Kenapa hmm?"
"Hanya....tidak suka, membuatku kesal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionJatuh cinta itu nggak salah, tapi kalau jatuh cintanya sama istri orang?