"Karna bahaya atau karna khawatir?" Tanya Jisung menatap lekat kedua mata Lisa.
"Menyetir dalam keadaan sakit itu berbahaya, apalagi membawa banyak penumpang seperti saat ini, bisa membahayakan orang lain juga"
"Dan.....menyetir itu lihat ke depan" kesal Lisa karna sedikit lagi jantungnya akan meledak jika ditatap terus seperti itu."Okay....sorry kalau membuatmu gugup" Jisung mengulum senyum.
"Eh....turun salju" ucap Jisung menatap sekelilingnya tiba-tiba turun salju
"Ini salju pertama, kata orang kalau memohon sesuatu saat salju pertama turun akan terkabulkan, kamu tidak ingin meminta sesuatu Li?" lirih Jisung menoleh ke arah Lisa"Bukannya itu hanya dongeng anak kecil? Kamu percaya itu benar nyata?" Lisa terkekeh
"Apa salahnya percaya dongen anak kecil" lirih Jisung tiba-tiba bernada sendu.
"Kamu pernah membuat permohonan Jie?" Lirih Lisa balik menatap Jisung.
"Pernah...." lirih Jisung
"Terkabul?" Tanya Lisa
"Dulu terkabul....sekarang belum"
"Tapi....siapa peduli? Mungkin bukan tidak terkabul tapi hanya belum waktunya untuk terkabul, kalau semuanya langsung terkabul saat kita berdoa, maka tidak akan ada orang yg rajin berdoa agar keinginannya terkabul" celoteh panjang dari seorang Park Jisung yg membuat hati Lisa menghangat."Tidak pernah berubah, selalu membuatku takjub" sesaat Lisa terpukau...lagi....
Sifatnya
Tingkah lakunya
UcapannyaTapi...siapa sangka hal itu juga yg dirasakan banyak perempuan di luaran sana
Dan aku tidak ingin terjebak menjadi bagian dari mereka lagi
Memilih berpaling menatap ke luar jendela adalah solusi terbaik daripada membuat Lisa bernostalgia dengan kenangan epik masa lalu
"Kamu pernah membuat permohonan juga?" Tanya Jisung sedikit menoleh ke arah Lisa.
"Hmm?"
"Jisoo yg percaya tentang itu, aku tidak" ucap Lisa kembali menatap ke luar jendela"Karna meski permohonan Jisoo untukku terkabul saat Tuhan mempertemukanku denganmu, nyatanya...justru aku yg takut, aku yg memilih mundur" lirih Lisa dalam hati.
"Itu....kenapa ya?" Tanya Lisa menunjuk sebuah jalan yg sepertinya ditutup karna terjadi sesuatu.
Jisung memelankan laju mobilnya ke arah seorang petugas yg sedang mengatur lalu-lintas.
"Maaf pak, itu...ada apa ya?" Tanya Jisung membuka jendela mobilnya.
"Ada pohon tumbang, pohonnya sangat besar dan sepertinya akan membutuhkan waktu lama untuk evakuasinya"
............
"Sampai...." Lirih Jisung saat mobilnya memasuki halaman rumah Lisa.
"Jiun jangan dibangunkan, biar aku yg menggendongnya" ucap Jisung segera membuka pintu mobil row tengah untuk mengangkat tubuh Jiun."Jie....kamu pulang nya gimana?" Tanya Lisa tiba-tiba.
"Aku? Ya tinggal pulang Li, kenapa gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionJatuh cinta itu nggak salah, tapi kalau jatuh cintanya sama istri orang?