"Eonni....mobil siapa?" Bisik heboh Monhae saat melihat Lisa memarkirkan mobil di depan rumah.
"Mobil kantor...." Lirih singkat Lisa.
"Woah..eonni dapat fasilitas mobil dari kantor?"
"Hebat....."
"Karna eonni diangkat jadi manager ya?" Cerocos Monhae mengikuti Lisa masuk ke dalam rumah, membuat Junho menoleh."Apa? Mobil apa?" Tanya Junho
"Lisa eonni dapat fasilitas mobil dari kantor, keren kan oppa?"
"Kita bisa pulang kampung bareng dong, bisa buat jalan-jalan bareng juga, nggak perlu repot naik fasilitas umum juga" heboh Monhae."Ada mobil pun tetap harus keluar uang untuk beli bensinnya kan?" Ucap Junho.
"Bukannya bisa reimburse dari kantor ya?"
"Bilang aja bensinnya habis untuk perjalanan rumah-kantor" ucap enteng Monhae."Bukannya itu berbohong ya?" Ucap Lisa memotong pembicaraan tidak bermutu antara adik dan kakak itu.
"Bukan berbohong eonni, hanya sedikit memanfaatkan fasilitas kantor, toh nggak kan membuat kantor sebesar 88rising bangkrut kok" lagi-lagi Monhae enteng banget ngomongnya dan Lisa hanya bisa menghela nafas dan pergi.
🐹🐹🐹
"Selamat pagi Sajangnim" ucap salah seorang teman satu divisi Lisa membuat Lisa yg sedang bekerja menoleh.
"Ikut aku" ucap Jisung tanpa ba-bi-bu dan langsung pergi begitu saja.
Mau tidak mau Lisa langsung mengekori nya dan meninggalkan semua pekerjaannya.
"Menurutmu....apa jika jika menanda tangani kontrak iklan dengan suatu produk, kemudian si produk tersebut mengubah iklan yg telah kita buat tanpa pemberitahuan dan persetujuan dari kita terlebih dahulu, lalu mempublishnya, itu namanya apa?" Tanya Jisung sembari tetap berjalan.
"Hah? Melanggar kontrak!" Jawab Lisa
"Menurutmu...harus aku apakan orang seperti itu?" Tanya Jisung lagi.
"Hah? Harusnya kamu bertanya pada kuasa hukum mu, kenapa bertanya padaku?" Bingung Lisa.
"Jawab...." Ucap Jisung menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Lisa.
"Tuntut mereka secara hukum!!!"
"Oke....." ucap Jisung memberikan kunci mobil miliknya ke arah Lisa.
"Antar aku kesana" ucap Jisung memberi kode Lisa untuk menyalakan mobilnya."Hah? Maksudnya gimana?"
"Cepet....waktuku nggak banyak" lagi-lagi Jisung menatap wajah Lisa dengan raut wajah kusutnya.
........
"Ini alamatnya"
"Dan jangan banyak nanya...""Sebenernya aku ini manager atau driver sih?" Gerutu Lisa
"Maunya apa?"
"Ya nggak tau.....katanya PH manager, tapi lebih mirip driver sih" gerutu Lisa sembari menyetir.
"Yaudah sih, yg penting kerja kan?" Kalimat terkahir yg Jisung ucapkan sampai mereka tiba di alamat yg Jisung maksud.

KAMU SEDANG MEMBACA
Snow (Lalisa-Park Jisung)
Fiksi PenggemarJatuh cinta itu nggak salah, tapi kalau jatuh cintanya sama istri orang?