Akses

418 74 7
                                        

"Nggak perlu akting kaget, aku tau kamu melihatku sedari tadi"
"Jadi....dimana rumahmu?"
"Bisa kamu tunjukan padaku dimana rumahmu agar aku tidak berfikir kamu naik kereta setiap sore hanya untuk menguntitku?" Tanya Lisa penuh selidik

"Damn....dia menyadarinya?" Panik Jisung
"Tenang....berfikir...apa yg harus aku lakukan sekarang" Jisung mencoba mencari jalan keluar

"Kenapa? Ucapanku benar? Kamu menguntitku? Haruskah aku melaporkanmu pada polisi?" Cerocos Lisa menatap sengit ke arah Jisung, benar-benar berbeda dengan Lisa yg kemarin penuh senyum saat Jisung bersama Sullyoon.

"Disitu" ucap Jisung menunjukkan sebuah gedung apartmen tidak jauh dari stasiun Ttukseom.

"Move...." Ucap Lisa menatap tajam ke arah Jisung
"Buktikan kamu tidak hanya asal menunjuk gedung, atau aku akan benar melaporkanmu ke polisi" ancam Lisa

Jisung takut?
Tentu tidak

Jisung berjalan santai ke arah gedung apartmen yg tadi dia tunjuk, meski selama ini dia tinggal di sebuah rumah bersama orang tuanya, bukan di gedung apartmen.










"Pak..." ucap Jisung sedikit membungkuk menyapa seorang security yg menjaga gedung apartmen itu.

Mengeluarkan sebuah kartu akses untuk mengakses lift, membuat Lisa sedikit mengernyitkan dahi.

"Tidak mungkin orang random asal tunjuk punya kartu akses masuk" gumam Lisa dalam hati tapi masih mencoba stay cool dan mengikuti kemana langkah Jisung terhenti.







.......

"Ini...." Ucap Jisung berhenti di depan pintu sebuah unit apartmen.

"Buka...." Lisa masih dengan mode penuh kecurigaan.

Memasukkan 6digit angka, beberapa saat kemudian terdengar suara pintu auto terbuka membuat Lisa menelan ludah, canggung...
Salah prasangka lagi...
Semua itu yg ada di fikiran Lisa saat ini

"Mau mampir?" Ucap singkat Jisung dengan nada pelan tapi balik penuh keangkuhan

Dan Lisa? Hanya diam penuh rasa bersalah.

"Mampirlah barangkali nuna masih nggak percaya kalau aku tinggal disini"
"Nuna bisa langsung lapor polisi kalau masih takut aku akan berbuat jahat padamu"

"Ma....af...." Lirih Lisa merasa sangat bersalah tapi entah kenapa justru terdengar sangat menggemaskan bagi Jisung.

"Benar tidak mau mampir?" Jisung membuka lebar pintunya dengan Lisa yg masih berdiri mematung di depan pintu.











........

"Maaf hanya ada ini" ucap Jisung memberikan satu kaleng minuman soda pada Lisa.
"Masih bersegel, tenang aku tidak akan meracuni mu" ucap Jisung melihat Lisa menatap lama minuman kaleng darinya.

"Terima kasih" lirih Lisa menggenggam minuman kaleng itu.

"Curigaan terus ya?" Jisung sedikit terkekeh

"Itu namanya mawas diri" protes Lisa

"Baiklah.....anggap aja seperti itu, tapi...aku boleh bilang kalau aku tersinggung?"

Snow (Lalisa-Park Jisung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang