"Ayok...." Ucap Jisung masuk ke sebuah mobil yg terparkir di basement kantor 88rising.
Lisa bukannya langsung masuk malah diam mematung dan terlihat melamun.
"Mobil kantor...nuna tidak pernah memanfaatkan fasilitasnya?" Ucap santai Jisung menyalakan mesin mobil."Aku hanya tau fasilitas mobil dari kantor untuk jabatan struktural" ucap Lisa yg baru saja mendudukkan diri di kursi penumpang di sebelah kursi dan menatap curiga ke arah Jisung.
"Untuk artis juga ada nuna, ayo naik jangan membuang waktuku, aku terlalu sibuk"
..........
"Tunggu bentar" Jisung menepikan mobilnya di depan sebuah store tapi menyuruh Lisa untuk tetap diam di dalam mobil.
Tak selang lama Jisung keluar dari store itu dengan menenteng sebuah kotak.
Tidak ingin terlalu kepo dengan urusan bosnya, Lisa lebih memilih diam.Jisung memberikan sebuah kotak dengan logo buah apel ke arah Lisa. Lisa hanya diam dan menatap kotak itu, tanpa melakukan apapun dan tanpa bersuara.
"Ponsel kantor, aku tidak ingin menanggung resiko kesulitan menghubungimu jika aku membutuhkanmu atau saat tiba-tiba kamu menghilang tanpa kabar seperti kemarin"
"Waktu itu uang bagi siapapun baik pebisnis ataupun seniman, jadi aku tidak ingin membuang waktuku hanya untuk mencarimu" jelas Jisung yg mengerti Lisa tidak akan mudah menerimanya jika Jisung bilang hanya ingin memberikannnya untuk Lisa."Kamu harus mengembalikannya padaku saat kontrak kita berakhir" ucap Jisung lagi, baru Lisa mau menerimanya dan mengangguk patuh.
"Panggilan cepat dial angka 1 itu nomorku" celetuk Jisung sontak membuat Lisa menoleh menatap Jisung dengan ekspresi protes.
"Kenapa? Aku bosnya....dan itu ponsel kantor""Baiklah...." Lirih Lisa sedikit terkekeh.
"Ingat itu ponsel kantor, jadi hanya dipergunakan untuk urusan pekerjaan, ingat hanya untuk semua yg berhubungan dengan pekerjaan, dan....nuna tidak boleh mengabaikan pesan atau telfon dariku, sama sekali tidak boleh, faham?"
Lagi-lagi Lisa mengangguk patuh dan sebenarnya itu menggemaskan bagi Jisung, tapi tetap harus jaga wibawa like a bos.
"Gomawo....." lirih Lisa.
"Tidak perlu berterima kasih, aku melakukannya untuk kepentingan pekerjaan" Ucap Jisung masih mode menjaga wibawa.
..........
Lisa terus mengunyah snack yg dia tenteng-tenteng daritadi, jam melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul 21 malam tapi Jisung belum ada tanda-tanda ingin pulang.
Beberapa saat yg lalu Jisung bilang ingin membuat lagu, tapi Lisa masih tidak mengerti kenapa Lisa harus ikut?
Kan Jisung yg ingin membuat lagu.Semakin tidak mengerti ketika Jisung memarkirkan mobilnya di sebuah taman pinggir kota. Dan disini lah sekarang Lisa, duduk di sebuah bangku taman, hanya diam dan tak berkegiatan.
Dan Jisung? Sibuk menggoreskan tulisan di sebuah notes kecil di sebelah Lisa.
Kata Jisung sih itu sedang nulis lirik lagu, tapi kata Lisa itu lebih mirip sandi rumput saking tidak bisa terbaca olehnya.
"Nulis lirik lagu tapi liriknya terinspirasi dari dengerin lagu orang, apa bukan penjiplakan itu namanya? Pasti tetep ada kata, atau nada lagu yg sama dari milik orang kan?" Ucap Lisa melihat airpods yg menempel di kedua sisi telinga Jisung dan menginterupsi fokus Jisung
![](https://img.wattpad.com/cover/369447362-288-k307220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionJatuh cinta itu nggak salah, tapi kalau jatuh cintanya sama istri orang?