Mom

444 57 15
                                        

"Pa....bisa nggak bagian marketing dipindah ke bagian produksi?" Ucap Jisung tiba-tiba saat hampir tengah malam dia baru sampai rumahnya dan langsung mencari sang papa.

"Bisa....kalau kamu mau ambil bagian pimpin perusahaan" jawab papa Jae

"Loh kok gitu?" Protes Jisung.

"Loh kok kaget? Kemarin bilangnya mau?" Ucap papa Jae balik protes

"Kapan Jie bilang mau coba?" Elak Jisung.

"Woah....udah dapet info dari papa trus mengingkari janji gitu? Okay....kantor Busan masih butuh banyak karyawan kok"

"Loh kok mainnya ngancem sih pa?"
"Ish...papa nggak asik..." Jisung mode manyun

"Nggak ada yg gratis di dunia ini bro....papa harus bayar mahal detektif untuk cari info yg kamu mau loh"

"Tau gitu Jie bayar detektif sendiri..." gerutu Jisung masih mode manyun.

"Yaudah...papa kirim email aja ke HRD biar besok langsung di pindah ke Busan"

"Eh jangan dong....ish papa nyebelin sumpah...
Nggak ada pilihan lain apa?" Jisung mode manyun dan uring-uringan.
"Nggak seneng jadi struktural papa....terlalu kaku, pusing, dan...harus bangun pagi, Jie nggak bisa..." rengek Jisung dan menatap minta tolong ke mamanya.

"Setiap perjuangan harus ada pengorbanan nya Jie" celetuk mama Wendy yg membuat papa Jae terbahak karna kali ini istrinya berada di pihaknya.

"Loh kok mama belain papa sih?"
"Nggak mau berhenti nyanyi sama produce lagu ma..." rengek Jisung.

"Yg nyuruh kamu berhenti siapa?" Tanya mama Wendy.

"Loh? Disuruh double gitu?" Kaget Jisung
"Woah....alamat jam tidur Jie akan berkurang banyak, sehat sehat nih badan"

"Lebay amat kamu Jie...." Papa Jae terkekeh
"Jadi kapan? Besok...siap?"

"Astaga....transaksional banget punya papa kayak gini" Jisung mode muka sad

"Oke papa calling HRD sekarang"

"Oke seminggu....prepare dulu lah pa...siapkan mental dulu" tawar Jisung

"5 hari? Take it or leave it..." ancam papa Jae

"Ya Tuhan....punya papa pebisnis emang jiwanya transaksional banget, apa aja ditawar" Jisung geleng-geleng.

"Ya gimana? Kapan lagi bisa paksa kamu nerusin bisnis papa kalo nggak dengan kayak gini?"

"Hmm....oke 5hari" Jisung dengan wajah super bete nya

......

"Sekarang gantian mama yg cari tau seperti apa Lalisa" ucap mama Wendy yg dibalas anggukan oleh sang suami.







🐹🐹🐹

Ada untungnya juga papa Jaehyung tidak pernah memamerkan keluarga nya pada semua karyawan, hanya beberapa saja yg pernah langsung bertemu dan mengobrol dengan mama Wendy, beda cerita kalau dengan Jisung, lebih banyak karyawan 88rising yg tau Jisung putra Jaehyung sajangnim, hanya saja daripada diperlakukan sebagai putra sajangnim, Jisung lebih suka diperlakukan sebagai artisnya 88rising.

Katanya, terlalu kaku itu membosankan, nanti cepat tua. Jadi Jisung lebih suka berbicara non formal dengan karyawan disana, karyawan di lantai 7 khususnya.

Kembali lagi tentang mama Wendy, dari malam mama Wendy sudah sangat antusias ingin bertemu Lisa. Jangan membayangkan Jisung yg akan membawa Lisa bertemu mama nya, no...sama sekali bukan seperti itu.

Snow (Lalisa-Park Jisung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang