Jisung mengerjapkan matanya beberapa kali. Sinar mentari pagi sedikit banyak mengganggu tidur lelapnya, tapi...bukan itu yg membuat Jisung terjaga kali ini.
Karna saat Jisung meraba sisi di sebelahnya, tapi dia tidak ada.
"Semalam tidak mungkin mimpi...ranjangku benar-benar berantakan" lirih Jisung dengan posisi setengah sadar.
Melirik sekilas diatas nakas ada secarik kertas kecil dan...sejak kapan ada kertas disitu?
Aku pulang karna nanti harus pergi bekerja Maaf tidak membangunkanmu
Tulis Lisa pada secarik kertas yg dia tinggalkan di atas nakas.
"Kenapa harus serajin itu, padahal aku bosnya" ucap Jisung terkekeh membaca surat dari Lisa.
"Sial....ternyata benar yg semalam bukan mimpi" Jisung tersenyum menahan ribuan kupu-kupu beterbangan di perutnya.
🐹🐹🐹
"Selamat pagi sajangnim...." Sapa para karyawan saat Jisung berkunjung ke lantai 7.
Nggak ngapa-ngapain sih, hanya ingin berkunjung, ah bukan...hanya ingin melihatnya
Lisa yg mendengar orang-orang menyebut nama sajangnimpun menoleh dan saat kedua manik matanya bertemu tatap dengan Jisung, Jisung tersenyum padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa ya kalimat yg bisa aku katakan, hmm...Jisung itu tipe orang yg saat senyum, senyumannya menular ke orang lain" "Siapapun yg melihatnya tersenyum pasti akan ikut tersrntum" lirih Lisa dalam hati.
Udah...segitu aja, hanya ingin melihatnya dan melihat senyumnya. Jisung kembali ke ruangannya di lantai 8.
Orang kalau sedang kasmaran memang suka begitu, suka lemah letih lunglai kalau sebentar saja tidak melihat orang yg disuka.
Senyumanmu semangatku
Kata orang yg sedang jatuh cinta.
Lisa kembali fokus pada layar komputernya tapi...bayangan setiap lekukan semalam masih sangat jelas di ingatannya. Bahkan deru nafas hangat yg menerpa kulitnya pun masih sangat terasa.
"Sial....kenapa aku jadi secabul itu sekarang" umpat Lisa pada dirinya sendiri. "Kalau seperti ini terus akan terasa canggung saat bertemu" keluh Lisa menghembuskan nafas kasar.
Bukan pertama kalinya bagiku Tapi... Kenapa aku merasa seperti pertama Bukan..... Lebih tepatnya ini pertama kalinya aku... Klimax? Shit.....bisa-bisanya kata itu terlintas