Dark

388 56 21
                                    

"Aku pulang...."

"Ah....sudah pulang sayang?" Ucap Junho dengan senyuman mengembang
"Kamu membawa pesananku sayang?"

"Pesanan?"

"Ish...ini tanggal berapa Li? Kamu sudah gajian kan? Dan.....stock rokokku sudah habis, setelah makan tidak merokok itu rasanya sangat asam, dan itu menyebalkan"

"Maaf aku lupa membelinya oppa...."

"Lupa? Aku fikir kamu pulang telat karna membeli stock makanan untuk kita" ucap Junho menatap tangan Lisa yg hanya menggenggam satu kaleng minuman soda.

"Maaf....oppa..." lirih Lisa.

"It's okey sayang, kamu sudah makan?"

"Belum oppa...."

"Kalau begitu ayo makan diluar, sudah lama kita tidak makan di luar kan?"
"Makan malam romantis...."

"Boleh memilih di tempat yg tidak terlalu mahal oppa? Gajiku bulan ini tidak terlalu banyak, oppa tau cicilan pinjaman untuk berobat Sinbi dimulai bulan ini"

"Iya sayang aku tau....it's okey makan dimanapun, tapi....bisa tolong ekspresi mu jangan seperti itu saat membicarakannya? Seperti kamu menganggapnya sebuah beban"
"Kamu tau kan sakit asma Sinbi bisa separah itu saat kambuh dan...anggap saja Sinbi anakmu sendiri, bagaimana perasaanmu sebagai seorang ibu jika putrimu sakit seperti itu? Kamu akan mengusahakan segala cara kan? Jadi anggap keponakan mu itu seperti putrimu sendiri agar Tuhan memperdayakan seorang anak padamu"

"Apa maksud oppa?"

"Kalau kamu terus perhitungan tentang uang pada seorang anak, pantas saja Tuhan masih belum mempercayakan seorang anak padamu"

"Aku hanya memberitahu jumlah gaji yg aku terima, kenapa oppa berbicara tentang Tuhan yg tidak mempercayakan anak padaku?"

"Tapi semua itu berhubungan Lisa, sudahlah... aku tidak ingin berdebat, dan kalau makan di luar denganku membuat gajimu cepat habis, maaf...kita makan di rumah saja!"

"Kenapa jadi seolah ini salahku?" Protes Lisa

"Kenapa sih Li? Baru pulang bawaannya marah, ngomel...aku mengajakmu makan malam romantis untuk membuatmu bahagia dan mengurangi bebanmu sepulang kerja, kenapa malah ngomel?"

"Hei...kenapa ini? Kalian sedang bertengkar?" Tanya Monhae, adik kandung Junho sekaligus mamanya Sinbi.

"Bukan bertengkar, hanya berbeda pendapat" ucap Junho

"Lisa eonni, minggu depan ulang tahun Sinbi" ucap Monhae mode nyengir
"Aku sudah masukkan ke keranjang wishlistnya Sinbi, bantu check out nya boleh eon?"

"Iya....kirim link pembayarannya aja" Lisa tersenyum hangat dan mengangguk.











🐹🐹🐹

Lisa duduk terdiam di ujung ranjang kamarnya, menatap beberapa struck tagihan, itu belum termasuk daftar cicilan yg dia tanggung.

"Masih beberapa tahun lagi baru lunas"
"Mau usaha apa ya, buat cari tambahan?" Lirih Lisa menghela nafas panjang.
"Untung tadi masih sempat top up T-Card untuk naik kereta satu bulan ini, yg penting bisa untuk pulang pergi ke kantor dulu" ucap Lisa membaringkan diri di atas ranjang dan mencoba menutup matanya.



.........

"Kenapa ya mau gadis secantik apapun kalau sudah dinikahi akan berubah jadi ibu-ibu cerewet yg ngomel setiap saat? Kayak yang...nggak ada sexi nya sama sekali gitu, jadi nggak membuat kita bergairah kan?"
"Trus gimana cara punya anaknya coba" curhat Junho pada salah satu teman tongkrongannya

Snow (Lalisa-Park Jisung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang