"Aku.....pinjam Jiun nya dulu"
Lagi-lagi dia tidak menjawabku, hanya mengangguk itupun tanpa menatap mataku, lalu segera berpaling.
...........
Meski sudah hampir empat tahun berlalu sejak hari itu, sejak hari dimana dia berteriak di hadapanku tentang rasa sakit yg dia rasakan, hingga hari ini dia masih menghukumku.
Tidak ada senyuman itu lagi, bahkan mata indah itu tak lagi pernah menatapku.
Kami membesarkan baby Park bersama-sama.
Bersama membesarkan baby Park meski tak pernah tinggal bersama.Baby Park....yg sekarang sudah bukan bayi lagi, bulan depan usianya genap empat tahun dan sekarang sudah mulai bersekolah taman kanak-kanak.
Namanya Park Jiun, Lisa yg memberikan nama itu, aku tidak tau alasannya kenapa tapi aku suka nama itu, entah kenapa saat Lisa memanggil nama Jiun aku berasa Lisa sedang memanggilku,
Jie......Saat itu....setelah dokter memperbolehkan baby Park untuk pulang,
Lisa bilang tidak ingin pulang ke rumahkuAku ingin pulang tapi bukan ke rumah keluarga Park,
Aku ingin pulang ke rumahku sendiri
Aku menjual rumah peninggalan orang tuaku di Daegu dan membeli rumah di Seoul
Aku ingin....hanya berdua dengan putrakuKalian tau apa artinya itu?
Ya.....tidak ada pernikahan
Meski Lisa tidak mau tinggal bersamaku tapi Lisa tidak pernah melarangku kapanpun aku ingin bertemu putraku, kapanpun....
Bahkan sejak Jiun bayi, aku diperbolehkan untuk menggendongnya, menimangnya hingga Jiun tertidur, memandikannya, menyuapinya, menjaganya ketika Jiun kecil sering sakit.
Semuanya....aku tidak pernah melewatkan setiap masa yg dilalui oleh putraku.Tapi....saat aku berada di dekat putraku,
Lisa akan menyingkir.....
Dia akan menjauh
Mungkin memberiku kesempatan untuk lebih dekat dengan Jiun, mungkin juga karna tidak ingin berada di dekatku lagi.........
"Bagamana dengan sekolahmu? Menyenangkan?" Tanya Jisung kepada putranya saat dalam perjalanan ke kediaman keluarga Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionJatuh cinta itu nggak salah, tapi kalau jatuh cintanya sama istri orang?