Pro

349 60 8
                                    

"Nuna jangan pernah HS dengan suamimu lagi" celetuk Jisung membuat Lisa tersedak.

"Hah? Tiba-tiba banget ngomongin itu?"

"Aku hanya nggak mau nuna sakit" ucap Jisung menatap Lisa serius.

"Sakit...apa?" Lisa tidak mengerti

"Hanya...janji padaku...ya?" Lagi-lagi Jisung menatap Lisa dengan ekspresi serius.

"Kalau aku lagi ingin?" Celetuk Lisa.

"Kan ada aku" Celetuk Jisung

"Hahahaha....sudah aku duga jawabannya pasti itu" Lisa terbahak.
"Iya aku janji...."

......

"Nuna mau kopi nggak?" Ucap Jisung sedikit berteriak karena kini dia berada di pantri.

"Mau....eh....nanti aja aku buat sendiri" jawab Lisa masih fokus di depan layar komputer.




Setengah jam berlalu sejak Jisung berteriak menawari Lisa kopi, nyatanya sampai saat ini Jisung belum kembali dari pantri, membuat Lisa menoleh khawatir.

"Jie....." panggil Lisa

Merasa tak ada jawaban, Lisa berdiri dan berjalan mendekat ke arah pantri.

"Jie....." panggil Lisa lagi.
"Jisung-a..." panggil Lisa masuk ke dalam pantri yg ternyata kosong.
"Park Jisung.....bercandanya nggak lucu ah" Lisa mulai panik karna pantri benar-benar kosong bahkan hingga di kolong meja.

"Apa tadi aku sedang berhalusinasi?" Lisa bermonolog.
"Jadi...Jisung tidak benar berada disini?" Lisa diliputi rasa penasaran kembali ke meja kerjanya mengecek makanan yg tadi Jisung bawa.

"Loh....makanannya kok hilang?" Lisa panik sekaligus bingung, tidak mungkin hanya halusinasi, jelas tadi Jisung sangat nyata.

"Apa....dia hantu?" Pikiran Lisa mulai traveling membuat bulu kuduknya meremang.

"Ckkkk....mana mungkin hantu itu ada" Lisa berusaha mengusir fikiran tidak masuk akalnya sendiri .

"Park Jisung keluar nggak.....!!!"
"Nggak lucu sumpah" Lisa masih mencoba meyakinkan dirinya itu bukan hantu.

Di tengah rasa panik dan khawatirnya Lisa, khawatir jika itu benar Jisung lalu terjadi sesuatu yg buruk terhadapnya atau...panik jika itu benar hantu, bagaimana bisa senyata itu.













"Ddooooooorrrrr" ucap Jisung yg ternyata bersembunyi di bawah dibalik meja kerja Lisa dan tiba-tiba memegang kedua pergelangan kaki Lisa membuat Lisa reflek berteriak.

"Aaaaa...." teriak Lisa....
"Yak....Park Jisung nyebelin sumpah" maki Lisa memukuli bahu Jisung saking kesalnya

"Hahahahah.....ngatain aku bocil tapi nuna sendiri udah dewasa masih takut hantu" Jisung tak henti terbahak.

"Ckkkk....." Lisa berdecak kesal
"Eh itu kecoa!" Ucap Lisa menunjuk random ke arah lantai.

"Mana...mana...kecoa nya?" Jisung udah nangkring aja di atas meja dengan kedua kaki yg diangkat di atas meja.

"Hahahaha....segede itu tapi takut kecoa"
"Wleeeee" Lisa menjulurkan lidah gantian terbahak

"Nggak takut, tapi geli...kecoa tuh bentuknya aneh banget bikin geli" elak Jisung

"Alesan...." Lisa tersenyum melihat tingkah Jisung yg benar takut kecoa.
"Lucu....." lirih Lisa










Aku jadi lebih sering tersenyum akhir akhir ini
Bahkan tertawa
Banyak hal kecil yg membuatku tertawa
Hidup terlihat lebih indah dari sebelumnya
Sepertinya bukan karna hidup
Tapi karna dia
Dia yg membuatku tersenyum
Dia membuatku bahagia
Dia membuat hidupku lebih indah
Dia.....Park Jisung











Snow (Lalisa-Park Jisung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang